TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Momen polisi berantas judi ternyata ditanggapi beragam oleh masyarakat Kota Semarang.
Ada yang memberi apresiasi positif, namun ada pula yang menyangsikan penutupan lapak judi ini bakal sementara.
Musababnya, masyarakat sudah gerah dengan praktik judi, utamanya togel yang cukup meresahkan.
Betapa tidak meresahkan, akibat penikmat judi togel beraksi, diiringi dengan aksi kejahatan untuk memenuhi hasrat berjudi.
Bahkan, ada pejudi togel di Kota Semarang yang menilep uang jamaah pengajian demi memenuhi hasrat berjudinya.
"Iya betul, ada kejadian itu, di kampung saya, seorang bendahara pengajian kena penyakit togel akhirnya uang kas buat pasang togel," ujar warga Pesisir Semarang, Ahmad (33) kepada TribunMuria.com, Selasa (23/8/2022).
Menurutnya, judi togel sangat meresahkan yang mampu memberikan candu tak hanya orang tua saja, melainkan juga para anak muda.
Baca juga: Polda Jateng Kembali Tegaskan Akan Tindak Oknum Polisi yang Jadi Beking Perjudian
Hal itu sudah dilihat di kampungnya di wilayah pesisir Kecamatan Semarang Utara.
Masuknya judi togel di kampungnya berawal dari seorang bandar membuka lapak di rumahnya.
Bandar itu sebelumnya membuka di kawasan Pelabuhan tapi karena pandemi Covid-19 lapaknya sepi sehingga buka lapak togel di kampung.
"Kami tegur jangan buka di kampung, tapi dijawab siapa yang akan memberi makan anak-anaknya kalo enggak buka warung togel," katanya menirukan sang bandar togel.
Kendati diberantas, ia tidak yakin lapak togel akan tutup permanen selagi tidak ada tindak tegas dari yang berwenang dan sikap konsisten.
Apalagi judi togel memang peminatnya sangat tinggi , kini tergantung aparat penegak hukum bagaimana mampu mengendalikan praktik perjudian tersebut.
"Nah, masyarakat tinggal lihat nih pihak yang berwenang bagaimana mereka mengambil sikap.
Harapan kami pastinya kepada pihak terkait semoga cepat mendapatkan ide yang menjadi solusi persoalan tersebut agar lebih cepat teratasi," beber pria yang bekerja sebagai nelayan itu.