TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mantan napi terorisme (Napiter) Kota Semarang kembali mendapat pelatihan keterampilan.
Kali ini mantan eks terorisme yang tergabung dalam anggota yayasan Persatuan Anak Dalam Negeri (Persadani) dilatih keterampilan bersama istrinya di AKS Ibu Kartini, Selasa (28/6/2022).
Mereka dilatih oleh Dinas Perikanan Kota Semarang dan didampingi Sat Binmas Polrestabes Semarang mengenai metode mengolah masakan berbahan dasar ikan.
Tentunya para mantan eks napiter tidak sendiri saat mengikuti pelatihan.
Mereka berlatih bersama peserta lainnya.
Baca juga: Eksekusi Rumah Dinas Polda Jateng Jalan Erlangga Tengah IV, Dari Pagar hingga Kusen Kondisi Rusak
Baca juga: TribunPapuaBarat.com Meluncur, 64 Portal Berita Tribun Network Kini Tersebar di 34 Provinsi
Baca juga: Dispertan Pati Sebut Stok Hewan Kurban Surplus: Kita Malah Banyak Permintaan dari Luar Daerah
Ketua Yayasan Persadani, Machmudi Hariono alias Yusuf menerangkan, selama ini hanya mengetahui mengolah ikan dengan cara digoreng dan dibakar.
Saat ini pelatihan dia bersama rekan sesama mantan napiter mendapat pengetahuan baru mengolah ikan dengan cara fillet.
"Cara tersebut bisa digunakan untuk isian snack. Teknik itu bisa kami pelajari dengan mudah. Kami juga diminta untuk praktek langsung dan rasanya layak ," ujarnya saat ditemui tribunjateng.com.
Menurutnya, adanya pelatihan tersebut diharapkan mantan eks napiter dapat mendirikan UMKM dan menghasilkan nilai ekonomi.
"Sat Binmas bisa menjadi perantara mediasi antara Dinas sehingga Persadani bisa mendapat kabar dan diberikan kuota untuk ikut pelatihan. Bahkan kami sekarang sudah punya outlet di Taman Indonesia Kaya," jelasnya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang Suhindoyo menuturkan Sat Binmas Polrestabes Semarang meminta agar mengikutkan eks napiter yang tergabung di Yayasan Persadani.
Permintaan tersebut disambutnya dengan baik dengan mengikutkan eks napiter pada pelatihan cooking class.
"Kelas memasak, kami juga mengundang 25 orang sebagai peserta. Pelatihan yang diajarkan mengolah bahan dasar ikan," tuturnya.
Ia berharap adanya pelatihan tersebut menjadi stimulan mantan napiter untuk dapat berwirausaha. Selain itu juga dapat menciptakan UMKM.
"Ending (akhirnya) adalah meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.