TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah merebak di Jepara kian mewabah. 362 hewan ternak yang tersebar di 11 kecamatan terpapar PMK.
Kondisi tersebut tidak berdampak pada harga penjualan daging.
Kabag Perekonomian pada Setda Jepara, Nur Jannah, menyampaikan harga daging di semua pasar di Jepara tidak ada kenaikan harga.
Di pasar-pasar tradisional, kata dia, harga daging masih stabil, berkisar Rp 120-125 ribu per kilogram.
Baca juga: Tuntaskan Persoalan Tengkes di Jepara, Pemkab Matangkan Integrasi Program Lintas Sektoral
Baca juga: Bintang Nyetir Chevrolet, Nyangkut di Median Jalan Ngaliyan Semarang
Baca juga: Kecelakaan karena Ugal-ugalan, Polisi Langsung Cabut Kunci Mobil Pajero di Jalanan Ambarawa
“Tidak ada kenaikan. Semua harga normal,” kata dia kepada tribunmuria.com, Rabu (8/6/2022).
Selain itu, wabah PMK juga tidak mempengaruhi ketersediaan daging. Saat ini, kata dia, stok daging di pasar aman.
Sa’adah, penjual daging di Pasar Jepara 2, menyampaikan hal yang sama. Harga daging masih stabil.
“Daging sapi masih normal. Setelah lebaran Idul Fitri kemarin, harganya masih berkisar Rp 125-130 ribu per kilogram. Itu yang kualitas super. Yang kualitas biasa Rp 120 ribu per kilogram,” kata Sa’adah.
Terkait kondisi PMK saat ini, dia menjadi lebih telitindalam memilih daging yang akan dijual di pasar.
Baca juga: Duduk Perkara Bupati Perintah Satpol PP Bubarkan Pedagang Kambing di Depan Pasar Hewan Kudus
Baca juga: Melonjak, Harga Cabai Di Blora Tembus Rp 100 Ribu, Pedagang Mengaku Sulit Dapatkan Stok
Baca juga: Hendi Gelar Pertemuan dengan Belanda Terkait Program Pengendalian Banjir Rob
Dia mengaku mendapat pasokan daging dalam dan luar kota. Untuk itu, dia meminta kepada pemasok agar mengirim daging berkualitas.
“Sejauh ini belum ada daging dari hewan yang terjangkit PMK yang masuk ke saya. Soalnya saya minta yang bagus semua. Alhamdulillah, pembeli masih ramai,” tandasnya. (*)