Berita Semarang

Hendi Gelar Pertemuan dengan Belanda Terkait Program Pengendalian Banjir Rob

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus bergerak cepat dalam melakukan evaluasi penanganan banjir dan rob di wilayah ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Editor: Moch Anhar
Humas Pemkot Semarang
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat bertemu dengan perwakilan "Tim Blue Deal" beberapa waktu lalu. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi terus bergerak cepat dalam melakukan evaluasi penanganan banjir dan rob di wilayah ibukota Provinsi Jawa Tengah.

Terbaru, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun menggelar pertemuan perwakilan Dewan Air Belanda beberapa waktu lalu.

Pertemuan tersebut dilakukan untuk menjajaki kemungkinan kembalinya Belanda terlibat dalam upaya evaluasi yang dilakukan.

Untuk melakukan diskusi awal, Pemerintah Belanda sendiri mengirimkan tim program Blue Deal yang terdiri dari perwakilan Otoritas Air Belanda serta Kementerian Luar Negeri Belanda dan Infrastruktur dan Pengelolaan Air.

Baca juga: Semua Lahan Perhutanan Harus Produktif, Presiden Jokowi Minta Petani Ambil Peluang Tanaman Pangan 

Baca juga: Ogah Terkait Pemimpin Tertinggi Khalifatul Muslimin, Ponpes Ngruki Sukoharjo Bantah Pernyataan BNPT

Baca juga: Lepas Calon Jemaah Haji Berangkat ke Tanah Suci, Bupati Hartopo Ingatkan Jangan Lupa Bawa Vitamin

Diharapkan melalui penjajakan awal yang dilakukan, akan ada skema kerja sama terbaik yang dapat disepakati untuk mempercepat evaluasi penanganan banjir dan rob di Kota Semarang.

Hendi mengungkapkan bahwa ada dua skema yang dijajaki dalam rencana kerja sama Pemerintah Kota Semarang dengan Belanda, yaitu antara pengelolaan pompa secara langsung, atau transfer knowledge.

"Bentuk yang pertama adalah bantuan pengelolaan pompa penyedot banjir. Sedangkan bantuan yang kedua, adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui transfer pengetahuan tentang pengendalian banjir," terang Hendi.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika kerja sama dengan Pemerintah Belanda melalui program Blue Deal juga dijajaki sampai 31 Desember 2027, atau bahkan dapat diperpanjang hingga 31 Desember 2030.  

“Penanggulangan banjir dan rob menjadi salah satu prioritas pembangunan yang terus dilakukan oleh Pemerintah kota Semarang. Maka pertemuan dengan perwakilan Belanda ini terus kita jajaki, semoga kebermanfaatannya besar untuk kota Semarang,” tegas Wali Kota Semarang tersebut.

Di sisi lain, Hendi juga menyebutkan jika komunikasi dengan perwakilan pemerintah Belanda bukan baru kali ini dilakukan olehnya.

Sebelum ini Belanda diungkapkannya juga telah terlibat dalam program 'kaki kering' di Kota Semarang. 

Baca juga: Manfaatkan Limbah Plastik, PKK Kota Pekalongan Gelar Pelatihan Tanaman Hias Kekinian

Baca juga: Polres Pati Bangun Gedung BPKB Prototype dengan Anggaran Rp 16,9 Miliar

Dan pada 26 Agustus 2021 juga telah dilaksanakan kick-off meeting program Develop2Build (D2B) “Semarang Urban Flood Resilience Project”.

“Semoga kita bersama-sama dapat segera melakukan program penanggulangan banjir yang paling sesuai dan efektif. Pemerintah Kota, pihak swasta, seluruh elemen masyarakat, hingga sahabat-sahabat dari luar, kita bergerak bersama menuntaskan persoalan banjir dan rob ini,” pungkas Hendi. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved