Berita Semarang

Berharap Pandemi Usai, Pedagang Barang Antik Kota Lama Yakin Kunjungan Wisatawan Bisa Ramai Lagi

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung tampak sedang melihat-lihat barang antik di Pasar Klithikan Kota Lama Semarang, Selasa (31/5/2021).

Adapun Rofiq menjelaskan, selama pandemi sendiri, para pedagang di pasar tersebut 90 persen mengandalkan penjualan secara online.

"Saat pandemi kami banyak mengandalkan online, hanya 10 persennya yang offline.

Kemudian saat pasar antik ditutup juga, waktu itu sekitar setengah tahun, kami jualan janjian dengan pembeli. Kalau tertarik melihat langsung baru kami bukakan lapaknya, meskipun secara resmi ditutup," tambahnya.

Sementara itu, Rofiq menambahkan, hantaman pandemi Covid-19 yang telah terjadi ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan jika dibandingkan saat adanya revitalisasi Kota Lama.

Sebab menurut dia, saat itu penjualan secara daring bagi para pemilik lapak belum begitu masif.

Sehingga banyak di antaranya yang hanya mengandalkan penjualan secara offline atau datang langsung ke toko.

Sementara kondisi pengunjung toko saat itu sangat bergantung pada rampungnya revitalisasi Kota Lama.

"Kami sudah mengalami kondisi terburuk dibanding ini. Pandemi tidak terlalu besar dampaknya dibandingkan ketika revitalisasi kota lama," sebut dia.

Baca juga: BREAKING NEWS: Polres Ende Sita Ribuan Kaus Gambar Jokowi Tiga Periode, Jelang Kedatangan Presiden

Baca juga: Rumah Pengusaha Gula Kelapa di Banyumas Hangus Terbakar, Api Diduga Berasal dari Tungku Masak

Baca juga: Polda Jateng Gerak Cepat, Amankan Panitia Konvoi Khilafatul Muslimin di Brebes

Adapun Rofiq menyebutkan, saat adanya revitalisasi kota lama, hampir 100 persen aktivitas jual-beli di Pasar Antik ini lumpuh.

Hal itu membuat para pedagang sulit mendapat pemasukan.

"Pas proyeknya kota lama itu 99 persen bahkan hampir 100 persen hancur, sehingga dengan kondisi sekarang ini kami masih bisa mensyukuri," tukasnya. (*)