Berita Jateng

Pembangunan Tanggul Jebol di Kota Pekalongan Terus Dikebut

Penulis: Indra Dwi Purnomo
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim gabungan saat membuat tanggul darurat di Sungai Meduri, Kota Pekalongan, Jawa Tengah

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Tanggul jebol Sungai Meduri yang menjadi penyebab utama banjir rob menerjang pemukiman di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terus dikebut perbaikannya.

Ratusan petugas gabungan TNI, Polri, Satpol PP, relawan dan warga setempat terus menimbun tanggul yang jebol dengan sandbag atau karung berisi tanah dan pasir.

Komandan Koramil Pekalongan Barat Kapten Infanteri A Mutolib mengatakan, perbaikan tanggul yang jebol saat ini terus dikejar oleh tim gabungan baik TNI Polri, Satpol PP, relawan dan masyarakat.

Baca juga: Soroti Kasus Pengeroyokan Siswi SMP, Dekan FIP Unnes Nilai Lemahnya Empati Anak

Baca juga: Kata Psikolog Ihwal Pengeroyokan Siswa SMP di Alun-alun Kauman Semarang: Hukum Harus Ditegakkan

Baca juga: Sadis! Pria di Demak Ini Bunuh Adik Ipar, lalu Berbuat Asusila terhadap Mayat Korban

"Dari 100 meter kerusakan tanggul, kini tersisa hanya 30 meter. Petugas gabungan berupaya dalam dua hari ini tanggul yang jebol bisa tertutup sepenuhnya," kata Komandan Koramil Pekalongan Barat Kapten Infanteri A Mutolib kepada Tribunmuria.com, Kamis (26/5/2022).

Setelah tanggul selesai dibangun, pompa air yang dioperasikan untuk menyedot banjir di pemukiman bisa berfungsi secara maksimal.

"Pompa air terus menyedot air yang ada di pemukiman, walaupun pembangunan tanggul masih dilakukan," imbuhnya.

Adapun banjir rob yang merendam pemukiman warga, dari hasil pantauan belum ada tanda-tanda surut.

Bahkan, hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga sore tadi menjadi ancaman penambahan debit air sungai yang berpotensi menambah ketinggian air.

"Ketinggian air di dalam pemukiman bervariasi, terpantau antara 30 centimeter hingga 1 meter," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Pekalongan Barat M Taufiqurochman mengatakan, tanggul darurat yang dibangun itu sudah mengggunakan 2.700 karung.

"Informasi dari DPU PR, karung yang berisi pasir dan tanah ini yang sudah dijadikan tanggul darurat ini sudah 2.700 karung atau sekitar 70 meter dari 100 meter tanggul yang jebol," katanya.

Pantauan Tribunmuria.com, sejak siang hingga sore hari pengerjaan tanggul dihentikan, lantaran turun hujan sejak pagi hingga sore hari.

Berikut ini tempat pengungsian di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat yang didapatkan dari Camat Pekalongan Barat.

1. Aula Kelurahan Tirto
Jumlah Pengungsi : 126 jiwa, 36 KK
Kebutuhan logistik : masih cukup,

2. Masjid Khusnul khuluk Tirto
Jumlah Pengungsi : 65 jiwa
Kebutuhan : obat obatan dan minyak angin,

Halaman
12