Berita Kendal

Masjid Tua Baiturrakhim di Sudut Dusun Tapak Timur, Saksi Bisu Syiar Islam di Wilayah Kendal

Penulis: Saiful MaSum
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangunan Masjid Baiturrakhim di Dusun Tapak Timur, Desa Kedunggading, Kecamatan Ringinarum, Kendal masih kokoh berdiri di usia lebih dari 100 tahun, Selasa (29/3/2022).

Di sudut Tapak TImur --sebuah dusun terpencil di Kecamatan Ringinarum, Kendal-- sebuah masjid tua masih berdiri tegak. Masjid Baiturrakhim yang diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun itu menjadi saksi bisu syiar agama Islam di wilayah tersebut. Seperti apa kisahnya?

TRIBUNMURIA.COM, KENDAL - Cerita menarik datang dari dusun terpencil bernama Tapak Timur yang terletak di Desa Kedunggading, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal.

Di satu sudut dusun, berdiri sebuah bangunan kecil dan kuno sebagai pusat kegiatan dan ibadah umat muslim.

Disebut sebagai Masjid Baiturrakhim, sebuah tempat ibadah yang konon menjadi saksi sejarah perjuangan dakwah Islam di Kabupaten Kendal, khususnya di Desa Kedunggading dan sekitarnya.

Bangunan masjid tersebut disangga empat tiang dari kayu jati yang masih asli sampai saat ini.

Bahkan, tempat khatib berkhutbah (mimbar) dan tebeng atau bangunan penyangga mustakanya pun masih asli tanpa ada yang merubah.

Saking tuanya, sisi-sisi bangunan banyak yang rapuh atau keropos, sehingga perlu diremajakan agar bisa lebih kuat.

Tidak ada yang tahu pasti berapa lama usia bangunan tersebut berdiri.

Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan sesepuh di dusun tersebut memperkirakan Masjid Baiturrakhim berusia lebih dari 100 tahun.

Kebanyakan warga setempat meyakini masjid itu dibangun oleh seorang wali atau ulama pada tahun 1901 Masehi.

Uniknya, tak ada yang mengetahui nama asli dari ulama tersebut.

Termasuk takmir dan kiyai sepuh yang ada di dusun itu.

Ketua Takmir Masjid Baiturrakhim, Kiyai Muhammad Bisri (51) mengatakan, keunikan dari sejarah berdirinya masjid ini terletak pada tahun berdiri dan pendiri awal yang tidak diketahui pasti.

Menurut cerita, masjid tersebut lebih tua dari pada masjid bersejarah di Pekuncen, Kecamatan Pegandon.

Sejarah pendiriannya pun konon masih sejalur dengan masjid Pekuncen yang dirintis oleh ulama atau wali yang berbeda.

Halaman
1234