TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Sebanyak puluhan orang tiba-tiba menggeruduk Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan No.9, Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kamis (17/3/2022).
Puluhan orang tersebut mengaku warga yang tinggal di Desa Kangkung, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Tujuan mereka mendatangi Kantor Gubernur Jawa Tengah, ternyata untuk melakukan aksi solidaritas terhadap tetangga mereka.
Menurut penurutan Sri Rahayu, aksi yang dilakukan itu untuk menuntut keadilan suaminya yang ditangkap oleh pihak Polres Jakarta Barat, pada 19 Mei 2021.
Suaminya diduga melakukan tindak pidana perampokan di dua tempat di Jakarta Barat.
"Dari informasi yang polisi sampaikan kepada saya. Perampokan terjadi pada tanggal 14 Maret dan 2 April 2021 di Jakarta Barat."
"Padahal, di hari itu suami saya sedang mengadakan acara di rumah," tegasnya.
Dari kronologis yang disampaikan oleh Sri, pada tanggal 14 Maret 2021 suaminya yang bernama Japar Bin Makpul, pukul 08.00 hingga 11.00 WIB sedang mengadakan acara syukuran di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak.
Lokasi syukuran yang dilakukan oleh Japar tidak jauh dari tempat tinggalnya. Adapun, dalam acara tersebut dihadiri sebanyak 25 warga setempat.
"Waktu itu ada pak Mahali, Saroso, Sudarno, dan 22 warga lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu."
"Lalu setelah selesai syukuran, suami saya pergi ke musala Al Kharomah untuk melaksanakan salat dzuhur," terangnya.
Kemudian pada hari Jumat, 2 April 2021, menurut keterangan istrinya, Japar pada pukul 07.30 WIB pergi ke Pasar Mranggen untuk membeli air mineral dan rokok bersama Mahali.
Rokok dan air mineral tersebut akan digunakan untuk acara pengajian di muala Al Kharomah yang dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB.
Kemudian kedua barang tersebut diberikan kepada seorang warga yang bernama Sugito.
"Saat itu ada pak Abdul Rokhim yang sedang memasang tenda di musala."
"Kemudian pukul 11.30 WIB, keduanya pergi menuju ke masjid Miftahul Huda untuk melaksanakan sholat Jumat."
"Sesampainya pulang dari masjid, suami saya ke Pasar Mranggen untuk memantau juru parkir hingga pukul 15.00 WIB," bebernya.
Dari kedua kronologis kejadian yang disampaikan oleh Sri, kecil kemungkinan Japar melakukan perampokan yang ada di Jakarta Barat.
Maka, pihaknya menduga suaminya merupakan korban salah tangkap.