Sugiyono mengaku prihatin dengan fenomena anak punk ini.
"Mereka ini masih muda, punya masa depan, masih punya harapan, tapi malah terlibat kegiatan seperti itu."
"Meminta-minta, kadang mengamen dengan memaksa. Cukup meresahkan masyarakat," kata dia.
Sugiyono menjelaskan, anak-anak punk jalanan ini banyak yang berasal dari keluarga kurang harmonis atau broken home.
"Mereka ingin hidup bebas tanpa beban. Sehingga kemudian bergabung dengan anak-anak itu," ujar dia.
Ia menambahkan, pihaknya akan segera memulangkan keenam anak itu ke orang tua mereka masing-masing. (mzk)