Berita Semarang

Makin Kreatif, Modus Pengemis Semarang dari Manusia Silver hingga Badut Berjoget, Diincar Dinsos

Penulis: Iwan Arifianto
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinsos Semarang saat melakukan operasi untuk mengedukasi PGOT agar tak turun ke jalan. Selain itu mereka akan didata, semisal membandel akan dilaporkan ke Satpol PP untuk penindakan, Kota Semarang.

Sejauh ini banyak yang berasal dari wilayah Purwodadi, Boyolali, Kebumen, dan lainnya. 

"Kami ketat melakukan operasi ini agar para PGOT tidak kembali lagi ke Kota Semarang," tegasnya. 

Bilamana para PGOT tak kapok diberi sosialisasi, Dinsos kemudian berkoordinasi dengan Satpol PP.

"Kalo masih bandel  Satpol PP yang menangkap," katanya.

Selain operasi rutin di tiap hari Kamis, pihaknya juga melakukan sidak di jalanan.

Sidak memang tidak menentu, tapi dilakukan secara berkala.

"Itu tidak terjadwal, razia ini dilakukan secara mendadak," paparnya.

Di sisi lain, Dinsos memang tak bisa berbuat banyak saat penanganan pengemis yang masuk ke wilayah perumahan. 

Menurut Bambang, petugas tak dapat patroli masuk ke area perkampungan. 

Sudah seharusnya peran warga yang menyepakati aturan di wilayahnya agar tak memberi ke pengemis. 

"Ketika semua sepakat tak memberi ke pengemis, maka otomatis tidak akan menjadi lokasi sasaran pengemis," jelasnya. 

Pihaknya melakukan kegiatan tersebut bagian dari upaya penegakan Perda nomor 5 tahun 2014 dan nomor 5 tahun 2017 terkait ketertiban umum.

Baca juga: Persipa Pati Bantai Farmel FC 6-3, Asisten Pelatih: Alhamdulillah, Wasitnya Adil

Baca juga: Bupati Hartopo Harap Layanan di Polres Kudus Meningkat dan Lebih Efisien, Ada Apa?

Baca juga: Ajukan Banding Kasus Pungli Pasar Cepu, Begini Kata JPU

Tentunya untuk menciptakan Kota Semarang tak hanya bersih dari segi tata kotanya saja melainkan harus bersih kondisi sosialnya. 

Untuk mewujudkan hal itu, pihaknya terus rutin melakukan operasi menyasar PGOT. 

"Jadi Kota Semarang bersih secara fisik bebas sampah, taman kota bagus, harus didukung bersih sosial tanpa PGOT," katanya. (*)