TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Masyarakat Blora mengeluhkan kelangkaan minyak goreng sejak lebih dari seminggu terakhir.
Misalnya yang terjadi di Pasar Induk Cepu, Kabupaten Blora.
Warga Megalrejo, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Susiloningsih, mengatakan untuk mendapatkan minyak goreng ia harus rela antre di supermarket dengan membawa kupon.
Baca juga: Mengaku Tekor, Warga Rela Antre Berjam-jam Demi Kulakan Minyak Curah di Blora, Dibatasi 2 Jeriken
Baca juga: Hanya Dua Jam, 782 Liter Minyak Goreng Ludes Diserbu Warga saat Operasi Pasar di Cepu Blora
Baca juga: Video Bupati dan Kapolres Blora Datangi Gudang Minyak Goreng di Jepon, Ini yang Dilakukan
"Satu orang hanya boleh mengambil satu kupon dan belinya juga dibatasi satu liter," ucapnya kepada tribunmuria.com, Selasa (15/2/2022).
Pun demikian dengan minyak curah, komiditi ini juga sulit didapatkan.
Dirinya berharap agar pemerintah segera turun tangan menuntaskan persoalan kelangkaan minyak goreng ini.
"Semoga minyak goreng tidak langka dan kembali normal seperti biasanya."
"Kalau seperti ini repot semua. Minyak goreng sekarang seperti intan, sulit didapat."
"Apa masyarakat disuruh merebus semua masakannya? Karena tidak adanya minyak goreng," tandasnya.
Senada, dengan salah satu pedagang, Yuli menuturkan, sejak seminggu yang lalu, dirinya kesulitan mendapat minyak goreng.
Padahal sebelumnya, minyak goreng hampir setiap hari ada dan harganya stabil.
"Sekarang sulit mendapat minyak goreng. Kalau pun ada harganya mahal," kata Yuli.
Dikatakannya, minyak goreng curah yang awalnya 1,5 liter harganya 18 ribu warnanya bening sekarang menjadi 29 ribu dan warnanya pun keruh.
"Sedangkan minyak goreng kemasan 900 mililiter merk Tawon yang dulu harganya Rp12.600 sekarang menjadi Rp17.000-Rp18.000."
"Merk Fortune yang awalnya Rp16.000 sekarang jadi Rp24.000," ungkapnya.
Ibu rumah tangga yang sehari-hari membuka warung nasi tersebut, mengatakan saat ini hampir seluruh pedagang di pasar tidak memiliki stok minyak goreng.
"Kalau pedagang besar ada stok, pastinya langsung dijual semua. Lha ini di pasar tidak ada barangnya," ungkapnya.
Sementara itu, Luluk Kusuma Agung Ariyadi selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dindagkop dan UKM kabupaten Blora menegaskan, pihaknya akan melaksanakan sidak dan operasi pasar.
"Akan kita lakukan sidak, apakah barangnya benar-benar langka atau disembunyikan. Kita akan mencari tahu," ungkapnya. (kim)