HUT PDIP

Lengkap, Puisi Butet Kertaredjasa 'Dibakar Luka' yang Dibacakan saat HUT ke-52 PDIP

Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan puisi Dibakar Luka saat HUT ke-52 PDIP. Berikut petikan lengkap puisi Butet 'Dibakar Luka'.

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Seniman Butet Kartaredjasa saat membacakan puisi 'Dibakar Luka' saat perayaan HUT ke-52 PDI Perjuangan (PDIP) di Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Jumat (10/1/2025) siang. 

Hingga kegiatan seni budaya pembacaan puisi selesai, Puan tak kunjung terlihat di lokasi.  

Megawati kemudian meninggalkan lokasi untuk masuk ke dalam Sekolah Partai untuk memberikan sambutan.

Saat masuk, ia terlihat digandeng oleh putranya, Prananda Prabowo. Adapun tema HUT ke-52 PDIP ini adalah 'Satyam Eva Jayate' dengan sub tema ‘Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam’.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhirnya tiba di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025) setelah beberapa menit tidak terlihat saat pembukaan pertunjukan seni budaya yang disaksikan oleh Megawati Soekarnoputri dan Prananda Prabowo.

Pengamatan Kompas.com, Puan tiba pukul 13.38 WIB menggunakan mobil berwarna hitam.

Sama seperti Prananda, Puan juga menggunakan baju hitam PDIP. Sementara, elite partai lain mengenakan baju berwarna merah.

Setelah turun dari mobil, Puan langsung disambut oleh belasan kader perempuan PDIP. Puan menyalami mereka dengan senyum dan menyapa awak media.

Kursi Megawati digoyang

HUT ke-52 PDIP dirayakan di tengah isu kursi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri digoyang.

Sementara, saat ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus penyuapan mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan, yang juga melibatkan Harun Masiku.

Mantan kader PDIP, Effendi Simbolon, mengatakan kasus Hasto sebagai petaka besar bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu. 

Karena itu, Effendi mengaku prihatin dan sedih dengan apa yang terjadi di PDIP.

"Gimana ya, nggak ada tanggapan, turut prihatin saja," kata Effendi dikutip dari Tribunnews.com.

"Ini petaka yang sangat besar ya buat partai yang lama saya ikut di sana ya, belum pernah ada setinggi ini posisinya," lanjutnya. 

Effendi pun menilai kasus ini perlu pertanggung jawaban dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved