Berita Pati

Anak TK di Pasuruhan Belajar Coding dan Robotika di Rumah saat Sekolah Diliburkan karena Banjir

Anak-anak TK di Pasuruhan, Pati, belajar robotika dan coding di rumah melalui program Kosabangsa, saat sekolah mereka diliburkan karena banjir.

TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Anak-anak dan guru RA Al-Huda, Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, dibimbing oleh Tim Program Kosabangsa untuk berpraktik mengimplementasikan media pembelajaran coding dan robotik di di Balai Desa setempat, Minggu (1/12/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI – Para orangtua dari anak-anak Raudhatul Athfal (RA) Al-Huda, Desa Pasuruhan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, kini punya solusi agar putra-putri mereka bisa tetap belajar ketika sekolah ditutup karena banjir.

Lewat program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) mereka mendapatkan media pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan di rumah.

Untuk diketahui, Desa Pasuruhan termasuk wilayah yang menjadi langganan banjir. Setiap tahun saat puncak musim penghujan, banjir bisa menggenang hingga 1-2 bulan. 

Ketika banjir, sekolah biasanya diliburkan. Anak-anak pun meninggalkan kegiatan belajar.

Dalam hal ini, Tim Universitas Ivet (Unisvet) Semarang berkolaborasi bersama Tim Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui Program Kosabangsa demi memberikan solusi atas permasalahan ini.

Mereka memberikan media pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering, & Mathematics (STEM) yang bisa diterapkan di rumah untuk pendidikan anak usia dini.

Media pembelajaran tersebut berupa puzzle tangram-7, drawing and sticking books (transportation edition, people edition, animal edition, dan thematic edition) untuk menumbuhkan kreativitas anak.

Ada pula Smart Bricks sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan coding dan robotik pada anak usia dini.

Selain itu ada juga Metamorfosis Katak (mengenal konsep matematika dan IPA sejak dini), serta pembiasaan hidup sehat dengan buku saku (Makanan Bergizi, Kebersihan Pribadi, Imunisasi, Pencegahan Penyakit Menular, dan Dokter Kecil).

Tim Kosabangsa menghadirkan para guru, orang tua, serta siswa-siswi RA Al-Huda untuk berpraktik menggunakan media pembelajaran tersebut. Kegiatan ini dilakukan di Balai Desa Pasuruhan, Minggu (1/12/2024).

Kepala RA Al-Huda Pasuruhan, Siti Zainab, bersyukur dengan adanya program ini. Menurut dia, sebelum ada program ini, saat banjir anak-anak tidak belajar sama sekali.

“Di sini setiap tahun banjir. Sekali banjir 1-2 bulan sekolah libur. Biasanya Desember-Januari-Februari, puncak musim penghujan."

"Dengan program ini, in syaa Allah anak bisa belajar di rumah didampingi orang tua. Supaya saat banjir anak tidak cuma main air saja,” kata dia.

Arif Widyatmoko, M.Pd., Ph.D., anggota Tim Pendamping Kosabangsa dari Unnes, mengatakan bahwa media pembelajaran berbasis STEM diimplementasikan dalam program Kosabangsa ini.

“Kami memperkenalkan pembelajaran coding dan robotik kepada guru-guru RA, siswa-siswi, serta orang tua. Bagaimana kita melakukan coding dan robotik tanpa laptop,” ucap dia.

Arif berharap, kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi guru dan keterampilan anak-anak dalam hal daya kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah. 

Lewat pembelajaran yang menyenangkan, dia berharap anak-anak, baik di kota maupun desa, bisa tertarik pada dunia coding dan robotik.

“Harapannya di masa mendatang anak-anak ini bisa menjadi insinyur, programmer. Karena pada abad 21 ini, AI dan robotik tidak bisa kita hindari,” ujar dia.

Ketua Tim Pendamping Program Kosabangsa, Prof. Dr. Isti Hidayah, M.Pd., mengatakan bahwa media pembelajaran yang diimplementasikan di sini telah melalui proses riset yang panjang. Sehingga teruji efektivitasnya.

“Media yang kami terapkan di kegiatan ini sudah by research, berdasarkan pengembangan dan uji coba, baik itu uji coba validitas ahli, terbatas, maupun di lingkungan sebenarnya di daerah lain,” jelas dia.

Menurut Isti, anak-anak di RA Al-Huda Pasuruhan tinggal menyesuaikan diri berdasarkan stimulus yang diberikan oleh guru dan orang tua mereka.

“Maka hari ini kami praktik mengajak guru supaya bisa menjadi fasilitator yang baik. Tidak mungkin media diberikan begitu saja, mesti ada stimulus-stimulus,” kata dia.

Dia berharap, media pembelajaran ini bisa menunjang aktivitas pembelajaran di rumah dan meningkatkan minat dan pemahaman anak di bidang STEM.

“Jadi dengan media-media itu harapannya anak menjadi senang beraktivitas di rumah selama masa banjir yang hampir dua bulan."

"Karena yang disampaikan di sini konsen ke Matematika dan Sains, harapannya menunjang mereka pada jenjang pendidikan berikutnya, di SD, SMP, SMA."

"Lebih jauh lagi, memperkuat matematika dan sains anak bangsa sehingga bisa bersaing di tingkat dunia,” tandas Isti.

Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa, Dr. Luluk Elyana, S.Pd.I., M.Si., mengatakan bahwa program pengabdian kolaboratif ini sudah berjalan selama tiga bulan di Desa Pasuruhan.

“Kami ingin memberikan praktik edukasi yang bermanfaat, khususnya berkolaborasi dengan para orangtua di rumah agar mendampingi anak-anaknya belajar selama banjir,” ujar Luluk.

Dia berharap, program ini bisa punya pengimbasan lebih luas di daerah-daerah rawan kebencanaan.

Dalam hal ini, Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kayen diharapkan bisa menjadi perantaranya.

Bukan hanya memberikan pelatihan dan pendampingan terkait pembelajaran anak usia dini saat banjir, lewat Program Kosabangsa ini pihaknya juga memberikan pelatihan mitigasi kebencanaan pada Karang Taruna setempat.

“Kami juga telah memberikan fasilitas khusus melaui website layanan di desa ini. Berbasis aplikasi teknologi, sudah kami isi dengan materi-materi mitigasi kebencanaan. Bisa diakses dan sudah ada buku saku panduannya,” tandas Luluk.

Untuk diketahui, Program Kosabangsa didanai oleh Direktorat Riset Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui salah satu program hibah Direktorat Riset dan Teknologi Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) tahun 2024.

Tim Pelaksana Program Kosabangsa yang diketuai Dr. Luluk Elyana, S.Pd.I., M.Si. beranggotakan Dyah Setyaningrum Winarni, M.Pd., Ratna Dwi Kurniawan, M.T.

Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa lintasprodi, yakni tujuh mahasiswa dari Prodi PAUD, Prodi Pendidikan IPA, dan Prodi Teknik Permesinan Kapal Unisvet.

Adapun Tim Pendamping yang diketuai Prof. Dr. Isti Hidayah, M.Pd. beranggotakan Yuli Kurniawati Sugiyo Pranoto, S.Psi., MA., D.Sc., serta Arif Widyatmoko, M.Pd., Ph.D. dari Unnes. (mzk)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved