Pilkada 2024
Petani Tebu Kudus Dukung Hartopo-Mawahib, Minta Tuntaskan Masalah Pupuk hingga KUT
Sejumlah petani tebu di Kudus deklarasi dukung Hartopo-Mawahib di Desa Ngembalrejo, Bae. Petani tebu minta persoalan pupuk hingga KUT dituntaskan.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Pasangan calon (Paslon) Bupati Hartopo dan Wakil Bupati Mawahib mendapatkan dukungan dari petani tebu di Kabupaten Kudus menuju Pilkada serentak 27 November.
Deklarasi dukungan disampaikan langsung oleh seratusan petani tebu, Jumat (8/11/2024) di Joglo Maqha, Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
Mereka meyakini bahwa Paslon Hartopo-Mawahib bisa mewujudkan hal-hal yang menjadi kebutuhan petani. Serta mencarikan solusi atas berbagai keresahan petani yang dialami.
Baca juga: Ini Alasan Organisasi Buruh Deklarasi Dukung Pasangan Hartopo-Mawahib di Pilkada Kudus 2024
Baca juga: Hartopo-Mawahib Janji Dongkrak PAD Kudus hingga Rp780 Miliar, Ini Strategi yang akan Dilakukan
Baca juga: Dukungan untuk Mawahib Maju Pilkada Kudus 2024 Mengalir, Deklarasi Aliansi Pekerja Kudus Berkah
Seperti bantuan pupuk, persoalan saluran irigasi pertanian, hingga kredit usaha tani (KUT) atau kredit usaha rakyat (KUR).
Koordinator petani tebu di Kabupaten Kudus, Asmui Abbas menyampaikan, petani tebu sepakat mengusung pasangan calon yang bisa merealisasikan harapan dan keluh kesah petani daerah.
Termasuk petani tebu di Kota Kretek yang membutuhkan perhatian dari pemimpin daerah.
Seratusan petani tebu Kudus pun merapatkan barisan dengan menjatuhkan pilihan untuk mendukung Paslon Hartopo dan Mawahib agar memimpin Kudus lima tahun ke depan.
"Alhamdulillah para petani bisa langsung silaturrahmi dengan bapak Hartopo dan Mawahib hari ini, sekaligus mendeklarasikan dukungan kita kepada Paslon nomor 2 pada Pilkada Kudus," terangnya.
Abbas menegaskan bahwa para petani, khususnya petani tebu selama ini merasakan kegelisahan terkait problematika yang dihadapi.
Pertama, kebutuhan petani terkait pupuk subsidi masih jauh dari kata cukup. Bahkan, petani dihadapkan dengan harga jual pupuk tertentu sangat mahal, seperti contoh pupuk ZA.
Petani berharap Hartopo dan Mahawib ketika nanti terpilih memimpin Kudus lima tahun ke depan bisa menyikapi hal itu dan mencarikan solusi konkrit agar petani lebih sejahtera.
Kedua, petani membutuhkan saluran irigasi pertanian yang memadahi, dan menjangkau semua lahan pertanian produktif di Kota Kretek.
Di mana ketercukupan irigasi air menjadi kunci petani mendapatkan hasil panen melimpah dan berkualitas.
Ketiga, petani berharap tidak ada pembatasan limit kredit usaha tani (KUT) atau KUR, dalam rangka mendukung perkembangan usaha tani agar lebih maju.
Beberapa persoalan tersebut bisa diurai satu per satu oleh pemimpin daerah yang paham dan berpengalaman di bidangnya.
Dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran petani di Kota Kretek.
"Bantuan pupuk subsidi dan bibit sangat kami butuhkan, termasuk bantuan permodalan. Ini bagian dari aspirasi petani kepada Paslon nomor 2," ujarnya.
Kata Abbas, Hartopo dan Mawahib merupakan pasangan calon yang dinilai bisa memikirkan keberlangsungan petani daerah.
Berbekal pengalaman Hartopo pernah memimpin Kudus dan Mawahib pernah mengisi kursi DPRD Provinsi Jawa Tengah, sehingga harapan petani bisa diakomodir.
Jika petani sejahtera, sirkulasi ketahanan pangan tidak terhambat. Jika petani kesulitan, berdampak pada hasil produksi pertanian tidak optimal.
Nantinya juga berimbas pada keberlangsungan dunia industri pertanian.
"Kami satukan visi menuju Pilkada Kudus 2024. Persatuan petani tebu akan berjuang dengan maksimal untuk Hartopo dan Mawahib," tegasnya.
Hartopo menyatakan, masalah pupuk sudah terjadi sejak lama, setiap tahunnya diajukan penambahan kuota pupuk subsidi untuk membantu petani.
Rencananya, distribusi pupuk tidak lagi melalui distributor, namun langsung diberikan kepada petani.
"Harapan kami kepada Presiden Prabowo Subianto, kebutuhan pupuk akan diakomodir," jelasnya.
Hartopo menyatakan, petani bagian dari penyangga ketahanan pangan dan penyangga perekonomian daerah, merupakan aset yang luar biasa.
Pihaknya siap mendengarkan dan memperjuangkan kebutuhan petani, seperti contoh KUT bisa berpihak dan lebih mendukung kebutuhan petani. (sam)
| Partisipasi Pemilih Pilkada Blora Hanya 71,24 Persen, Lebih Rendah dari Target KPU |
|
|---|
| Minoritas Ganda, Agustina Wilujeng Menang Pilwakot Semarang, Komnas HAM: Percontohan Indonesia |
|
|---|
| Samani-Bellinda Klaim Kemenangan 52,7 Persen di Pilkada Kudus: Jati Lumbung Suara Terbesar |
|
|---|
| Hampir Gagal Ikut Pilkada Papua Barat Daya, Paslon Arus Unggul Exit Poll di Wilayah Padat Pendduk |
|
|---|
| Nyoblos di TPS 03 Kaliombo, Jadug: Masyarakat Jepara Sudah Cerdas Tentukan Pemimpin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/petani-tebu-kudus-dukung-mawahib-hartopo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.