Kapolres Boyolali Meninggal

Profil Kapolres Boyolali Muhammad Yoga: Kelahiran Solo, Lulus Akpol 2003, 6 Tahun Tugas di KPK

Berikut profil dan biodata Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga, kelahiran Solo, lulusan Akpol 2003, dan pernah berdinas di KPK 6 tahun lamanya.

|
Istimewa
Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi bersama istri, saat penyambutan pemimpin baru di Polres Boyolali, medio Juli 2024. 

TRIBUNMURIA.COM - Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Yoga Diptabuana Ilafi meninggal dunia, pada Minggu (6/10/2024.

Berikut data perwira menengah (pamen) Polri AKBP Muhammad Yoga, yang saat meninggal dunia secara resmi masih menjabat sebagai Kapolres Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).

AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi merupakan perwira polisi kelahiran Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapolres Boyolali AKBP Yoga Meninggal, Sempat Dirawat usai Kecelakaan di Tol Batang

Baca juga: Mobilnya Kecelakaan di Tol Batang, Kapolres Boyolali AKBP Yoga Jadi Satu-satunya Korban Selamat

Ia lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 2023.

Berbagai jabatan di kepolisian pernah diemban oleh AKBP Muhammad Yoga.

Muhammad Yoga tercatat pernah berdinas di Polda Maluku, Polda Kepri, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Sumatra Utara (Sumut). 

Di Polda Kepri, ia pernah menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polresta Barelang, Kasat Reskrim di Polres Karimun, Kasat Polair di Polres Karimun. Ia juga pernah berdinas di Polsek.

Selain itu, sebelum menjabat sebagai Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama 6 tahun.

AKBP Muhammad Yoga meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Tol Batang, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (1/10/2024) dini hari.

Pasca-alami kecelakaan, AKBP Muhammad Yoga sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Tlogorejo Semarang.

Setelah menjalani perawatan medis sekitar 5 hari, AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi meninggal dunia pada Minggu, 6 Oktober 2024, malam.

 AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi menjabat Kapolres Boyolali setelah menggantikan temannya, yakni Petrus Parningotan Silalahi yang kini menjadi Kapolres Sragen.

AKBP Muhammad Yoga dilantik sebagai Kapolres Boyolali pada tanggal 17 Juli 2024.

AKBP Yoga meninggal seorang istri, Novi Yoga, Ketua Bhayangkari cabang Boyolali, dan tiga orang anak.

Fakta-fakta seputar kecelakaan maut

Dalam kecelakaan maut tersebut, sopir dan ajudan Kapolres Boyolali Yoga juga ikut meninggal.

Mereka tewas di tempat kejadian.

Saat kecelakaan terjadi, Kapolres Boyolali sedang dalam perjalanan ke Jakarta untuk menengok keluarga.

Kepergian AKBP Muhammad Yoga ke Jakarta sudah seizin Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo.

Di tengah perjalanan, mobil Kapolres Boyolali menabrak bagian belakang truk tronton pengangkut tiang listrik yang berada di depannya.

Sopir dan ajudan Kapolres Yoga yang duduk di kursi depan meninggal di tempat kejadian perkara.

Kesaksian kernet truk

Purwanto (26), kernet truk mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sangat cepat. 

Awalnya truk yang dikemudikan Budi Prastiko (40) itu menyalip kendaraan lain ke arah Tegal dari Semarang. Saat akan kembali ke lajur kiri, terdengar seperti ban pecah.

"Saya sama sopir ngecek ban ga ada yang pecah, pas lihat belakang tiang listrik ditabrak fortuner," kata warga Ambarawa ini.

Dia menambahkan kecepatan truk saat itu sekitar 40 Km/jam karena muatannya sampai 20 ton. Sehingga dia yakin tidak kebut-kebutan di jalur tol.

"Waktu melihat mobil dua orang yang di depan meninggal dunia, tapi yang di tengah masih hidup," lanjut dia. Kejadian ini membuat Purwanto dan Budi langsung menghubungi pihak pengelola jalan tol agar bisa mendapatkan penanganan.

Dia mengaku juga sudah memasang tanda hati-hati di belakang truk yang menyala agar kendaraan lain bisa melihat muatan tiang listrik.

Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto mengungkapkan bahwa sopir truk tronton masih dalam proses pemeriksaan oleh Polres Batang dan Lantas Polda Jateng.

 Dalam kejadian, Kapolres Yoga menumpangi mobil Toyota Fortuner dengan nomor polisi H 1981 MY bersama dua polisi berpangkat brigadir dua, Vabrillian Dean Artono dan Rio Risna Saputra.

Vabrilian dan Rio merupakan sopir dan ajudan Yoga yang duduk di bagian depan, sedangkan Yoga duduk di kursi belakang.

Akibat menabrak truk tronton pembawa tiang listrik, Vabrilian dan Rio meninggal.

Rio merupakan warga kampung Ngadirejo RT 01/07 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali. Sementara Vabrillian tinggal di Dukuh Asem Growong, RT 09, RW 08, Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari, Boyolali.

Keduanya merupakan anggota Polres Boyolali dan dimakamkan di Boyolali pada Selasa (1/10/2024) siang dengan prosesi dinas kepolisian.

Dimakamkan di Depok

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengungkapkan jenazah AKBP Yoga akan dimakamkan di Depok, Jawa Barat.

Menurut penjalasaanya, jenazah telah diberangkatkan dari Semarang ke rumah duka, pada tadi malam.

 "Minggu malam jenazah diberangkatkan ke rumah duka," kata Kombes Artanto, dalam keterangannya

Jenazah Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Buana Dipta Ilapi (42) akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cilangkap, Jalan Banjaran Pucung, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Kota Depok Senin (7/10) siang. 

Upacara pemakaman jenazah AKBP Muhammad Yoga akan dilakukan secara kedinasan.

Tingglakan wasiat, dikenal anak penurut

Kapolres Boyolalu AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi merupakan sosok anak dan ayah yang hangat kepada keluarga.

Sebelum meninggal, AKBP Yoga sempat meninggalkan wasiat untuk keluarga, lebih khusus untuk anak sulungnya.

Ayah dari Kapolres Boyolalu AKBP Muhammad Yoga, Muhammad Fachruddin, mengungkap seperti apa sosok anaknya tersebut.

Meski terlihat tegar, raut wajah Muhammad Fachruddin tak bisa menyangkal bahwa ia menahan kesedihan menyaksikan anaknya sudah tak lagi bernyawa.

Ayah almarhum Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi itu menyambut hangat kedatangan para pelayat.

Bahkan, sosok ayah yang tak lagi muda itu tak sungkan mengantarkan para tamu untuk melihat langsung jasad anaknya untuk terakhir kali.

 Muhammad Fachruddin, ayah almarhum Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi yang tewas kecelakaan, saat ditemui di rumah duka, Perumahan Novo, Pancoran Mas, Kota Depok.
Kepada TribunnewsDepok.com, Fachruddin mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak kebanggaannya.

Meskipun, saat Yoga dirawat di rumah sakit usai mengalami kecelakaan hebat pada 1 Oktober lalu, Fachruddin terus memanjatkan doa agar umur anaknya panjang.

Namun takdir berkata lain, Yoga menghembuskan nafas terakhir usai menjalani lima hari perawatan di RS Telogorejo, Kota Semarang, tepatnya pada Minggu (6/10/2024).

Fachruddin mengenang almarhum Yoga semasa kecil sebagai sosok yang penurut, terutama kepada ibunya.

“Anaknya sangat rajin, kalau diperintah ibunya nurut, enggak pernah membantah,” kata Fachruddin saat ditemui di rumah duka, Perumahan Novo, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (7/10/2024).

Sejak kecil, Yoga didik untuk bersikap dermawan kepada rekan-rekannya dan orang-orang yang membutuhkan.

Fachruddin pun selalu mengingatkan Yoga untuk tidak meninggalkan ibadah di sela-sela kesibukan sebagai seorang polisi.

“Saya hanya bilang satu, kamu kalau ada rezeki jangan lupakan orang yang susah,” ungkapnya.

Wasiat untuk keluarga

Sebelum meninggal, Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga Buanadipta Ilafi sempat menyampaikan wasiat kepada keluarga.

Ayah almarhum, Muhammad Fachruddin menceritakan, anaknya seakan sudah memiliki firasat akan meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit.

Di depan anak tertua, Yoga meminta agar ia menjaga kedua adik perempuannya dan sang ibu.

“Kamu adalah pengganti saya,” kata Fachruddin menirukan ucapan wasiat almarhum Yoga kepada cucunya.

“Dia bilang sama anaknya, saya perintahkan kepada kamu jaga adik-adikmu seperti saya menjaga adikmu,” sambungnya.

Fachruddin menambahkan, almarhum Muhammad Yoga juga pernah menyampaikan pesan akan meninggal dunia jauh sebelum insiden kecelakaan terjadi.

“Dulu kayaknya seperti sudah ada wangsit untuk dia menyampaikan bahwa dia akan pergi,” ungkapnya.

Almarhum Yoga juga meminta anak-anaknya untuk menghormati dan menghargai ibunya.

“Sama ibunya harus kamu hargai, jangan sampai ada yang menyakiti, jangan sampai ada yang tidak dikerjakan perintahnya,” pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Kapolres Boyolali AKBP Muhammad Yoga yang Meninggal Dunia: Akpol 2003, 6 Tahun Tugas di KPK

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved