Pilkada 2024

Ihwal Rekomendasi Pilkada Jepara 2024, DPC PPP: Wajib Kader Sendiri, Bukan Orang Lain dari Luar

Soal rekomendasi di Pilkada Jepara 2024, Ketua DPC PPP Jepara Masykuri, minta DPP utamakan kader sendiri, bukan orang lain dan sosok dari luar partai.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Tito Isna Utama
Ketua DPC PPP Jepara, Masykuri. 

Ketua DPC PPP Jepara berharap rekomendasi dari partai berlambang Kabah tidak jatuh ke tangan Witiarso Utomo (Wiwit), harus mengutamakan kader sendiri. Mengapa?

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Rekomendasi untuk calon bupati-wakil bupati di Pilkada Jepara 2024 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini masih belum turun.

Pada proses penjaringan beberapa waktu lalu, terdapat 4 orang yang mendaftar dan mengembalikan berkas, serta memenuhi syarat.

Keempat orang tersebut adalah, Masykuri yang tak lain merupakan Ketua DPC PPP Jepara; Jadug Ainul Amri, kader muda PPP; Witiarso Utomo (Wiwit); serta Ibnu Hajar, anak mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi.

Baca juga: Jadug Kembalikan Formulir Bacabup Pilkada Jepara 2024 ke PKS, Sebelumnya Daftar di PPP & PDIP

Baca juga: Kader Potensial PPP Kembalikan Formulir Pilkada Jepara di PDIP, Jadug: Berjuang Mewakafkan Diri

Tiga nama pertama, mendaftar sebagai calon bupati, sementara nama terakhir mendaftar sebagai calon wakil bupati pada Pilkada Jepara 2024.

Ketua DPC PPP, Masykuri, mengatakan suara akar rumput menginginkan agar rekomendasi dari DPP PPP untuk Pilkada Jepara jatuh kepada orang internal partai alias kader sendiri.

Terlebih, sebagai pemenang Pemilu 2024 di Jepara, PPP mempunyai 10 kursi dari total 50 kursi, sehingga partai berlambang Kabah itu menjadi satu-satunya parpol (partai politik, red) yang mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus berkoalisi.

"Kami di Jepara, inginnya bagaimanapun rekomendasi harus jatuh ke kader sendiri, bukan sosok dari luar," ucapnya.

Selain itu, lanjut Masykuri, sebagai partai pemenang sudah selayaknya PPP mengusung kadernya sebagai calon bupati, bukan sebagai calon wakil bupati.

Diketahui, pada penjaringan kemarin, Masykuri dan Jadug merupakan kader PPP yang mendaftar untuk posisi calon bupati. Sementara, Wiwit adalah pengusaha yang bukan merupakan kader PPP.

Di sisi lain, meski Ibnu Hajar adalah kader PPP, ia mendaftar untuk poisisi calon wakil bupati, bukan bupati.

"Mengapa kami inginnya kader sendiri? Karena kami di daerah ini yang berdarah dan berkeringat untuk memenangkan PPP," ucapnya.

Dengan rekomendasi calon bupati jatuh kepada kader sendiri, ucap dia, itu merupakan bentuk apresiasi dari DPP kepada kader PPP yang telah bertungkus merawat, memperjuangkan, dan memenangkan partai.

"Apalagi, PPP ini kan tidak lolos di Senayan, sudah selayaknya punya semangat lebih untuk memenangkan Pilkada di daerah dengan mengusung kadernya sendiri," tegas Masykuri. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved