Berita Nasional

Setelah Kritik Wali Kota Medan Bobby Nasution, 4 Ketua Organisasi Mahasiwa Ditangkap, Polisi: OTT

4 pimpinan organisasi Aliansi Cipayung Plus ditangkap polisi terjaring OTT, setelah kritik keras mantu Jokowi yang jgua Wali Kota Medan Bobby Nasution

|
TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI
Wali Kota Medan Bobby Nasution di Gedung DPRD Medan, Senin (7/8/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, MEDAN - 4 orang pimpinan organisasi mahasiswa ditangkap polisi, diduga terkait suap atai pemerasan terhadap pejabat di Kota Medan.

Sebelumnya, keempat orang pimpinan organisasi tersebut melayangkan kritik keras terhadap kinerja Wali Kota Medan, Bobby Nasution, yang juga merupakan bakal calon Gubernur Sumatra Utara (Gubsu).

Bobby merupakan menantu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia adalah suami dari anak kedua Jokowi, Kahiyang.

Polisi menyebut, keempat pimpinan organisasi yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus itu terjaring operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Medan, Sumatera Utara.

Informasi yang didapat, 4 orang yang ditangkap polisi masing-masing adalah Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Medan, Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan.

Selanjutnya, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH).

Melansir tribunmedan, Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba membenarkan bahwa pihaknya melakukan operasi tangkap tangan.

“Yang jelas OTT (operasi tangkap tangan) ada,” kata Kompol Jama Kita, Rabu (7/8/2024).

Meski tidak menjelaskan secara detail tindak pidana dalam operasi tersebut, Kompol Jama kita mengatakan kasus tersebut terkait suap.

“Kira-kira demikian (suap),” ujar Jama Kita.

Sebelumnya, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Medan menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota pada Senin (29/7).

Puluhan massa dari organiasi GMNI, HIMMAH, KAMMI, dan PMII, yang tergabung dalam Cipayung Plus, menggeruduk Balai Kota, mengkritisi kinerja Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Wali Kota Medan Bobby Nasution sempat menemui massa mahasiswa dan berdialog dengan mereka.

Dalam dialog antara perwakilan mahasiswa, Bobby Nasution terlihat sampai tersulut emosi saat mahasiswa mulai mencecarnya terkait proyek di Kota Medan.

Kelompok Cipayung Plus kritik kinerja Bobby

Puluhan  mahasiswa  yang  tergabung  dalam  Cipayung Plus menggelar aksi unjuk rasa  di depan Kantor Wali Kota Medan, Senin (29/7/2024) 

Pantauan Tribun Medan, puluhan mahasiswa Cipayung Plus yang terdiri dari GMMI, Himmah, Kammi dan PMII menilai kinerja Wali Kota Medan Bobby Nasution yang tidak beres. 

Dalam aksi itu, terlihat Wali Kota Medan Bobby Nasution terlihat emosi. Sebab banyak mahasiswa yang mempertanyakan bukan ranah Pemko Medan 

Aksi tersebut berlangsung selama 4 jam.  Di mana dalam aksi itu, Bobby menjawab semua pertanyaan dan tuntutan yang dilayangkan mahasiswa tersebut. 

Hal itu lantaran mahasiswa ini membahas tentang proyek  lampu poncong yang tak kunjung ditangkap proyek 

"Kan saya sudah bilang kalau mau ditangkap, mau itu kejaksaan itu silakan saja. Tapi kalian bilang jangan ditangkap jadinya gimana, serba salah jadinya," ucapnya. 

Bukan hanya membahas lampu pocong, mahasiswa ini pun membahas tentang sejumlah proyek Pemko Medan yang tidak beres.  

Namun, dalam aksi itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution membantah sejumlah proyek di Pemko Medan mangkrak.

"Mangkrak dari mana, itu semua sedang lagi dikerjakan. Tenggat waktu seluruh proyek  selesai di akhir tahun ini," ucapnya. 

Sangking marahnya, Wali Kota Medan menyuruh mahasiswa untuk demo di Kapolrestabes Medan.

"Jadi mau kau, kami  suruh tetap demo ke Kapolrestabes.  Aku udah bilang tadi, kalau kau gak terima gak apa-apa. Aku udah bilang tadi, di ranah kami, ranah Pemko, itu ketika uang dikembalikan, dan laporan sudah masuk tentang itu selesai. Karena yang kami ambil tidak ada kerugian negara,"jelasnya.

Mendengar jawaban itu, mahasiswa itu kembali mempertegas, bahwa proyek lampu pocong itu tetap rugi.

"Rugilah bang. Kan sudah dibangun," ucap mahasiswa tersebut.

Bobby pun kembali emosi mendengar mahasiswa tersebut.

"Kau anak hukum bukan sih. Rugi kek mana. Kerugian ini kerugian uang loh," ucapnya. 

Namun mahasiswa itu mengotot, bahwa ada kerugian waktu atas proyek lampu pocong itu.

"Itu kan ada kerugian waktu," Jelasnya.

Atas jawaban tersebut, Bobby terlihat marah namun mengucap kalimat dzikir.

"Astagfirullah, aku bilang kerugian itu,  kerugian uang loh dah itu sudah dibayar. Jadinya selesai," terangnya. 

Usai berdebat selama empat jam itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution pun izin pamit meninggalkan para mahasiswa.

Sementara itu, ketua koordinasi Cipayung Plus, Muhammad Amin mengatakan, ada beberapa tuntutan yang disampaikannya ke Wali Kota Medan.

Adapun beberapa tuntutannya itu, diantaranya Wali Kota Medan Bobby Nasution   dinilai  mengingkari janji kampanye nya.

"Pak Wali juga gagal sebagai pemimpin Wali Kota. Untuk itu kami meminta,  DPRD Medan memanggil Wali Kota atas carut marutnya pembangunan," jelasnya.

Amin mengatakan, pihaknya meminta Polrestabes dan Kejari Medan untuk memanggil dan memeriksa Pokja, PKK, dan kontraktor atas dugaan tindak pidana korupsi. 

"Terimakasih Pak Wali sudah mau bertemu dan mendengar aspirasi kami," jelasnya. 

 Usai aksi tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku,  menerima sebagian kritikan dari mahasiswa.

"Ya enggak apa-apa aksi dari teman-teman mahasiswa, sebagian kita terima. Yang namanya aksi kita terima. Cuman ada beberapa yang memang kita ingin ajak langsung masyarakat untuk menyaksikan sebagian program  di lapangan," ucapnya.    (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Diduga Memeras Pejabat, Sejumlah Ketua Organisasi Mahasiswa di Medan Kena OTT Polisi

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved