Berita Nasional
Ali Fikri Mendadak Dicopot dari Jubir KPK, Sempat Kritik Pimpinan Lembaga, Ini Sosok Penggantinya
Ali Fikri mendadak dicopot dari jabatan Jubir KPK setelah sempat mengkritik komisioner KPK. KPK menunjuk Tessa Mahardika sebagai Jubir KPK yang baru.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri dicopot dari jabatannya, setelah sempat melontarkan kritik kepada para pimpinan lembaga antirasuha tersebut.
Sebagai gantinya, KPK mengangkat Tessa Mahardhika Sugiarto sebagai pengganti Ali Fikri.
Tessa Mahardika sebelumnya merupakan penyidik di KPK.
Diketahui, Ali Fikri telah menduduki posisi sebagai juru bicara (jubir) penindakan dan kelembagaan yang sudah diembannya sejak 2019.
Ali Fikri mengatakan, pencopotan dirinya sebagai jubir terbilang mendadak, terlebih hal ini terjadi setelah ia mengkritik pimpinan KPK.
“Tapi, itu semua tentu sepenuhnya kewenangan pimpinan."
"Kita tetap bersama dan saya kembali ke ‘dapur’ mengawal pada bagian strategi komunikasi KPK sebagai kepala bagian pemberitaan,” ujar Ali, dikutip dari Kompas.com, Jumat (8/6/2024).
Lantas, benarkah jubir KPK diganti karena mengkritik pimpinan?
Dan, siapakah sosok Tessa yang ditunjuk sebagai jubir KPK yang baru?
Alasan Ali dicopot dari jubir KPK
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, Ali dicopot dari posisinya sebagai jubir karena ia juga menjabat sebagai kepala bagian pemberitaan di lembaga antirasuah.
Ali semula adalah penuntut umum dari Kejaksaan Agung (Kejagung) menduduki jabatan sebagai jubir KPK sejak 2019.
Ghufron menegaskan, dua jabatan tersebut harus dipegang oleh dua orang yang berbeda.
“Selama ini Mas Ali sudah bekerja selama empat tahun merangkap menjadi plt (pelaksana tugas). Itu kasihan juga ke Mas Ali,” ujar Ghufron.
Ia menjelaskan, penunjukan Tessa sebagai jubir KPK yang baru untuk menggantikan Ali melalui serangkaian proses.
Hal itu dimulai ketika KPK mengumpulkan daftar pegawai yang secara administrasi, kepangkatan, dan masa kerja dinilai sudah memenuhi kriteria.
Proses seleksi jubir KPK pengganti Ali dilakukan secara dan untuk internal dengan alasan bersinggungan dengan informasi rahasia.
Setelah KPK mendapatkan daftar pegawai yang memenuhi kriteria, mereka dipanggil untuk interview.
Dari situlah Tessa dinyatakan lolos sebagai jubir KPK yang baru.
KPK sudah gelar seleksi jubir dua tahun lalu
Ghufron menyampaikan, KPK sebenarnya sudah menggelar rekrutmen jubir dari pihak eksternal sejak dua tahun lalu.
Namun, peserta yang mendaftar tidak ada yang lolos karena dianggap kurang memahami isu di KPK.
Selain itu, KPK juga mengkhawatirkan informasi rahasia sehingga lembaga ini memilih jubir dari lingkup internal.
“Karena dari dalam, tentu proses administrasinya cepat, dan kemudian kita wawancara, ya biasa saja seperti sesuai prosedur saja,” kata Ghufron.
Jubir KPK diganti untuk penyegaran
Terpisah, Ketua KPK Nawawi Pomolango menyebutkan, Ali dicopot dari jabatannya sebagai jubir sebagai bentuk penyegaran.
Ia menilai Ali sudah terlalu lama menduduki posisi tersebut, tetapi secara definitif memegang jabatan sebagai Kepala Bagian Pemberitaan KPK.
Oleh sebab itu, KPK memberi kesempatan kepada pegawai lainnya untuk bertugas sebagai corong lembaga.
Nawawi menyinggung soal banyaknya pegawai di KPK yang bertalenta dan mempunyai kompetensi dalam komunikasi publik.
“Jadi enggak ada salahnya kalau kami berencana melakukan semacam 'penyegaran’,” kata Nawawi, dikutip dari Kompas.com, Jumat.
Ali Fikri dicopot setelah minta pimpinan KPK mengevaluasi diri
Sebelum dicopot pada Jumat, Ali ternyata sempat meminta pimpinan KPK untuk mengevaluasi diri pada Kamis (6/6/2024).
Hal tersebut terlontar dari mulut Ali ketika ia menanggapi kritikan Dewan Pengawas kepada pimpinan KPK ketika rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR.
Dalam RDP tersebut, Ketua Dewas KPK Tumpak Panggabean mengusulkan revisi UU KPK sambil memaparkan kinerja lembaga antirasuah selama 2020-2024.
Terkait RDP antara KPK dan DPR, Ali menilai, hal yang bagus jika ada perubahan UU di KPK.
Ia juga berharap, pimpinan KPK ke depan berintegritas dan mau bekerja untuk menuntaskan agenda pemberantasan korupsi.
“Saya kira kritik dari Pak Tumpak (Ketua Dewas Tumpak Panggabean) sangat bagus untuk menjadi bahan evaluasi KPK saat ini, termasuk pimpinan KPK saat ini harus melakukan evaluasi diri,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id, Jumat.
Namun, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata membantah bahwa Ali dicopot dari posisinya sebagai jubir karena mengkritik pimpinan.
Ia menegaskan bahwa pencopotan Ali sebagai jubir KPK adalah bentuk penyegaran.
”Tidak tertutup kemungkinan yang bersangkutan (Ali) akan kembali ke instansi asal."
"Jadi, KPK harus mengganti jubir (juru bicara) yang lebih definitif dan berkesinambungan."
"Mas Ali masih jadi kabag (kepala bagian) pemberitaan,” imbuhnya.
Siapa Tessa Mahardika?
Tessa yang ditunjuk sebagai jubir baru KPK adalah penyidik tindak pidana korupsi ahli madya di KPK.
Ia pernah hadir dalam konferensi pers kasus korupsi anggota Komisi II DPR RI, Miryam S Haryani, pada 1 Mei 2017.
Miryam adalah tersangka perkara pembangunan gedung Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Dudy Jocom.
Pada saat itu, Tessa mendampingi Febri Diansyah yang masih menjabat sebagai jubur KPK.
Di sisi lain, Tessa pernah mengikuti seleksi Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah I KPK pada 2023.
Ketika mengikuti seleksi, Tessa menjabat sebagai Fungsional Penyidik Tindak Pidana Korupsi Ahli Madya.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat, Tessa memiliki harta kekayaan senilai Rp1,1 miliar.
Harta kekayaan Tessa terdiri dari tanah dan bangunan seluas 133 meter persegi/126 meter persegi di Tangerang Selatan.
Ia juga memiliki sepeda motor Vario Tahun 2017 senilai Rp17 juta dan mobil Hyundai H-1 Tahun 2018 senilai Rp500 juta.
Dalam laporan harta kekayaannya, Tessa juga mempunyai harta bergerak lain senilai Rp100 juta, kas dan setara kas Rp446.000, dan harta lainnya, Rp500 juta.
Itulah alasan Ali Fikri dicopot dari posisinya sebagai jubir KPK serta profil Tessa Mahardhika. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?
| Beredar Surat Pemecatan Gus Yahya, Waketum: Bukan Surat Resmi PBNU |
|
|---|
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Ihwal Dinamika PBNU, Waketum Amin Said Husni: Jalan Satu-satunya Islah |
|
|---|
| Katib Syuriah PBNU: Ultimatum Rais Aam Tak Lazim, Islah Paling Rasional |
|
|---|
| Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Mantan-Juru-Bicara-KPK-Ali-Fikri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.