Pilkada 2024

Profil Slamet Warsito Doktor Lulusan Undip, 4 Kali Kalah Pilbup Kini Ingin Ikut Pilkada Pati 2024

Profil Slamet Warsito atau Mamik, doktor teknik sipil Undip sudah 4 kali kalah kontestasi Pilbup Pati. Kini ingin maju lagi di Pilkada Pati 2024.

|
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Slamet Warsito saat diwawancarai di Kantor DPD Partai Golkar Pati, Senin (13/5/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Berikut adalah profil Slamet Warsito, bakal calon bupati (bacabup) yang sudah beberapa kali meramaikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pati.

Slamet Warsito yang akrab disapa Mamik ini sudah mantap untuk kembali maju sebagai calon bupati dalam Pilkada Pati 2024.

Pria berusia 68 tahun ini telah menyambangi sejumlah partai politik, baik untuk mendaftarkan diri maupun menjalin komunikasi politik.

Baca juga: Tekad Baja Slamet Warsito di Pilkada Pati 2024, Tak Kapok Kalah, 5 Kali Daftar Kontestasi Pilbup

Baca juga: Fix! Tak Ada Paslon Independen pada Pilkada Pati 2024, KPU: Pendaftaran Telah Ditutup

Baca juga: PDIP Safarai Politik Jelang Pilkada Pati 2024, Ali: Kita Cari Pemipin yang Tak Suka Intimidasi

Slamet Warsito mengatakan, tahun ini akan menjadi kali kelima dirinya terjun dalam kontestasi pemilihan bupati (Pilbup).

"Saya nyalon pertama kali tahun 2001. Sampai sekarang sudah lima kali."

"Nyalon terus sejak 2001, saya tidak capek, karena saya ingin mengabdi dan membangun Pati," ujar dia di Kantor DPD Partai Golkar Pati, Senin (13/5/2024).

Slamet mengatakan, tujuannya datang ke Kantor Golkar adalah untuk berkonsolidasi dan menjalin komunikasi politik terkait rencananya maju sebagai Calon Bupati Pati 2024-2029.

Sebelumnya, dia juga sudah mendatangi sejumlah parpol lain, di antaranya Gerindra, Demokrat, dan Nasdem.

Profil singkat Slamet Warsito

Slamet Warsito yang karib disapa Mamik adalah putra daerah Kabupaten Pati yang lahir pada 2 Juli 1955.

Ia memiliki nama lengkap Dr H M Slamet Warsito, MT.

Pengusaha di bidang properti ini meraih gelar doktor teknik sipil dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada 2018.

Slamet mengangkat judul disertasi Pengembangan Kebijakan Pembangunan Rumah Sederhana untuk Mendorong Minat Developer dan Memenuhi Daya Beli Masyarakat Berpenghasilan Rendah.

Warga Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati ini telah lama berkecimpung di dunia bisnis sebagai pengembang perumahan.

Dikutip dari laman Kenali Caleg kbr.id, Slamet pada 1999 pernah mendapat penghargaan sebagai developer teladan dari Bank Tabungan Negara.

Pada 2001 dia juga mendapat penghargaan peniti emas sebagai pengembang perumahan terbaik.

Dilansir dari laman Open Data KPU, Slamet Warsito juga pernah meramaikan kontestasi pemilihan anggota legislatif (Pileg) 2019 sebagai Caleg di Dapil Jateng I.

Dia juga pernah menjadi Kepala Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Pati pada 1985-1993.

Tak kapok, bertekad ingin mengabdi

Bakal Calon Bupati Pati Slamet Warsito (keduadari kiri) bersalaman dengan Sekjen DPD Golkar Pati Kamari, Senin (13/5/2024). Slamet Warsito tak kapok ikut kontestasi meski telah kalah 5 kali.
Bakal Calon Bupati Pati Slamet Warsito (keduadari kiri) bersalaman dengan Sekjen DPD Golkar Pati Kamari, Senin (13/5/2024). Slamet Warsito tak kapok ikut kontestasi meski telah kalah 5 kali. (TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal)

Sebelumnya diberitakan, sudah berulang kali gagal mewujudkan cita-cita menjadi Bupati Pati, Slamet Warsito tidak kapok.

Tahun 2024 ini, pria berusia 67 tahun ini akan kembali meramaikan bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pati.

Slamet Warsito mengatakan, tahun ini akan menjadi kali kelima dirinya terjun dalam kontestasi pemilihan bupati.

Sebelumnya, ia sudah 4 kali kalah dalam kontestasi Pilbup Pati.

"Saya nyalon pertama kali tahun 2001. Sampai sekarang sudah lima kali."

"Nyalon terus sejak 2001, saya tidak capek, karena saya ingin mengabdi dan membangun Pati," ujar dia di Kantor DPD Partai Golkar Pati, Senin (13/5/2024).

Slamet mengatakan, tujuannya datang ke Kantor Golkar adalah untuk berkonsolidasi dan menjalin komunikasi politik terkait rencananya maju sebagai Calon Bupati Pati 2024-2029.

Sebelumnya, dia juga sudah mendatangi sejumlah parpol lain, di antaranya Gerindra, Demokrat, dan Nasdem.

"Sebagai putra daerah yang lahir dan besar di Pati, saya ingin mengabdikan diri bagi masyarakat Pati."

"Dengan niat ibadah lillaahi ta'ala, saya ingin jadi pemimpin yang amanah demi kepentingan rakyat Kabupaten Pati, menuju perubahan yang bermanfaat dan bermartabat," ungkap Slamet ketika ditanya terkait motivasinya.

Ditanya apakah tidak kehabisan logistik setelah berkali-kali kalah dalam Pilkada, Slamet menjawab tidak.

Sebab, bagi dia, semua yang dia miliki sejatinya adalah milik Allah.

"Saya tidak punya apa-apa, yang punya Allah," kata pria yang berprofesi sebagai pengusaha di bidang konstruksi ini.

Terkait program apa yang hendak dia wujudkan seandainya terpilih jadi bupati, Slamet mengatakan akan membangun sektor infrastruktur dan pertanian serta melakukan penanganan banjir dan kekeringan.

"Saya juga akan membangun waduk untuk menanggulangi banjir dan untuk pengairan sawah saat kemarau."

"Daerah di Pati yang biasanya hanya sekali nanam padi, bisa tiga kali kalau ada airnya."

"Kemudian waduk baru juga bisa untuk pembangkit listrik dan tempat rekreasi," jelas dia.

Slamet mengeklaim masyarakat Pati banyak yang sudah mengenal dirinya.

Sebab, seluruh desa dan kelurahan di Pati yang jumlahnya 406 sudah pernah dia kunjungi setidaknya empat sampai lima kali.

Dia mengaku sering blusukan ke desa-desa untuk melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Saya sudah datangi semua desa, untuk kegiatan santunan yatim dan duafa, pembangunan tempat ibadah."

"Semua sudah saya titipi. Itu semua dari Gusti Allah, bukan milik saya, saya tidak punya apa-apa," ungkap dia.

Sekjen DPD Golkar Pati, Kamari, membenarkan bahwa dirinya telah menjalin komunikasi politik dengan Slamet Warsito.

"Kami selaku parpol tidak menutup diri bagi masyarakat yang punya potensi dan memang layak kami dukung menjadi calon bupati maupun wakil bupati."

"Kami terima semua dan akan kami ajukan pada DPP. Keputusan akhir ada di DPP, meskipun dengan pertimbangan dari DPD dan hasil survei," jelas dia.

Berbeda dengan partai lain, lanjut Kamari, Golkar tidak membuka pendaftaran atau rekrutmen untuk bakal calon bupati maupun wakil bupati.

Di internal Partai Golkar sendiri ada dua nama yang mendapat penugasan untuk maju dalam Pilkada, yakni Supriyanto dan Endah Sri Wahyuningati.

Namun,  DPD menugaskan Tim 7 untuk melakukan konsolidasi dan komunikasi politik dengan calon-calon lain yang ingin maju lewat Golkar.

"Tim siap turun tangan menjalin komunikasi politik dengan semua calon. Hasilnya akan kami rumuskan dan usulkan ke DPP," kata Ketua Tim 7 DPD Golkar Pati ini. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved