Berita Kecelakaan

Bus Study Tour SMK Kecelakaan di Subang Diduga Tak Layak Jalan, Keluarga Korban akan Ajukan Gugatan

Bus rombongan study tour SMK Lingga Kencana Depok diduga tak layak jalan. Keluarga korban kecelakaan maut berencana layangkan gugatan ke perusahaan.

|
Ahya Nurdin/TribunJabar
Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok sedang dievakuasi. Bus tersebut mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024). 

"Memang dari investigasi saya dengar di beberapa media, memang tidak layak mobil tersebut."

"Bisa saja karoserinya cuma diganti. Karena saya juga di Cianjur megang (punya klien) perusahaan karoseri, konsultan hukum juga," kata dia.

"Kadang banyak mobil sudah tua Karoserinya diganti, dicat, (padahal) kemampuan mobil itu sudah tua. Jadi supaya orang minat."

"Kadang-kadang mereka biayanya murah. Misalnya sama orang disewa Rp5 sampai Rp7 juta, sama mereka bisa Rp4 juta. Kalau kita yang awam kan kadang mau aja. Yang penting ada mobil lah. Begitu kan," sambung dia.

Dugaan ada kegagalan fungsi rem

Petugas mengevakuasi bus pariwisata maut PO Trans Putera Fajar pengangkut rombongan study tour siswa SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan di tanjakan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5/2024).
Petugas mengevakuasi bus pariwisata maut PO Trans Putera Fajar pengangkut rombongan study tour siswa SMK Lingga Kencana Depok, yang mengalami kecelakaan di tanjakan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (11/5/2024). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

 

Pihak kepolisian menduga kecelakaan bus pariwisata PO Trans Putera Fajar berplat nomor Wonogiri AD 7524 OG di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) kemarin disebabkan kegagalan fungsi rem.

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Edwin Affandi mengatakan, kegagalan fungsi rem itu kemudian diduga membuat pengemudi tak bisa mengendalikan laju busnya hingga akhirnya terguling. 

"Berdasarkan saksi-saksi di TKP, kemudian keterangan beberapa penumpang, bus sepertinya ada kegagalan fungsi rem pada bus yang menyebabkan bus tidak bisa dikuasai pengemudi bus," kata Edwin dalam program Breaking News KompasTV, Minggu (11/5/2024) di lokasi kejadian. 

Namun, kata Edwin, penyebab utama dan faktor-faktor kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang tewas itu masih diselidiki lebih lanjut. 

"Tentunya ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kondisi tersebut," kata dia.

Bus berusia tua

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Subang Asep Setia Permana mengatakan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, tersebut sempat mengalami permasalahan pada mesin.

Hal itu itu, kata dia, didapatkan dari informasi yang dihimpun pihaknya.

"Jadi informasi yang kami dapat bahwa bus tersebut sempat mengalami permasalahan pada mesin saat berhenti di salah satu warung," kata Asep pada Minggu (12/5/2024) dikutip dari TribunJabar.id. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved