Pilgub Jateng 2024

Diklaim Dukung Kapolda Ahmad Luthfi Maju Pilgub Jateng, KSPI Sampaikan Klarifikasi

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng menolak klaim kalangan buruh telah bersatu mendukung Kapolda Ahmad Luthfi pada Pilgub Jateng 2024.

|
Penulis: Budi Susanto | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Budi Susanto
Sekertaris KSPI Jateng, Aulia Hakim, saat ditemui Tribunmuria.com di Jalan Indraprasta Kota Semarang, Jumat (26/4/2024). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Beredar klaim kalangan buruh di Jawa Tengah mendukung Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi maju Pilgub Jateng 2024.

Atas klaim tersebut, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jateng, menyampaikan klarifikasi.

KSPI Jateng menegaskan, kaum buruh belum mengambil sikap untuk mendukung siapa pun maju Pilgub Jateng 2024.

Baca juga: Sesepuh Jepara Trail Club Nyatakan Dukung Irjen Pol Ahmad Luthfi Maju Pilgub Jateng 2024

Baca juga: Crazy Rich Grobogan Joko Suranto Didukung IKA UNS Maju Pilgub Jateng 2024, Ini Soal Kepedulian

Baca juga: Pilgub Jateng 2024, Survei Elektabilitas Sudaryono Meningkat, tapi Hendi Tetap di Puncak

Baca juga: Siapkan 9 Program Unggulan, Masan PDIP Siap Kembali Bertarung di Pilkada Kudus 2024

Sekertaris KSPI Jateng, Aulia Hakim, menyatakan jika ada klaim saat ini buruh telah memberikan dukungan, itu adalah sikap pribadi tak mewakili entitas buruh Jateng.

"Terlalu dini kalau kaum buruh Jateng dukung-mendukung salah satu calon, kami masih belum menentukan sikap," tegas kepada Tribunjateng.com, Jumat (26/4/2024).

Ia mengakui, memang ada buruh yang mendukung Kapolda Jateng maju dalam Pilgub.

Dukungan tersebut sempat diutarakan dalam acara sarasehan yang digelar bersama Polda Jateng di salah satu hotel di Kota Semarang, Kamis (25/4) lalu.

Menurutnya, pihak yang mendukung Kapolda maju ke Pilgub tidak mewakili seluruh buruh Jateng, melainkan itu sikap pribadi yang bersangkutan yang juga merupakan buruh.

"Yang jelas serikat buruh di Jateng belum menentukan pilihan atau dukungan ke siapa pun dalam Pilgub Jateng 2024," tegasnya.

Aulia juga mengatakan, pertemuan beberapa pekerja dalam acara sarasehan juga menjadi acara tahunan.

Kegiatan tersebut selalu dilakukan jelang perayaan Hari Buruh atau Mayday.

Ia juga menuturkan polling mengenai dukungan kaum buruh mendukung Kapolda Jateng maju dalam Pilgub Jateng 2024, tidak mewakili pilihan seluruh buruh di Jateng.

"Mungkin saja polling tersebut diisi oleh masyarakat umum yang tak semuanya buruh atau pekerja," terangnya.

Untuk itu KSPI Jateng bakal melakukan polling tersendiri guna mengetahui tingkat keterpilihan calon gubernur oleh kaum buruh.

"Mungkin ke depan kami akan menggelar poing yang lebih detail," ucapnya.

Data yang dihimpun Tribunmuria.com, jumlah angkatan kerja di Jateng mencapai pada 2023 mencapai 21,07 juta.

Sedangkan jumlah pekerja di Jateng di tahun yang sama mencapai 19,99 juta orang.

Jumlah tersebut tentunya menjadi potensi tersendiri dalam hal Pilgub Jateng 2024.

Dengan total 28,2 daftar pemilih tetap (DPT) di Jateng, jumlah kaum buruh punya peran signifikan dalam pemenangan Pilgub Jateng 2024.

Pasalnya, 60 persen pekerja di Jateng mendukung salah satu calon dalam Pilgub mendatang, calon tersebut berpeluang besar memenangkan pemilihan.

Komentar masyarakat pun beragam menanggapi pencalonan gubernur dalam Pilgub Jateng 2024.

Beberapa mengatakan rakyat kecil selalu jadi sasaran agar mendukung salah satu calon dalam Pilkada.

Sementara lainnya menganggap sosok yang maju dalam Pilgub Jateng harus lebih baik dari biasanya.

"Kalau Kapolda maju dan ada buruh yang mendukung itu wajar. Mendukung atau tidak itu hak masyarakat, tapi jangan memanfaatkan momentum."

"Misalnya jelang Hari Buruh, para pekerja dimanfaatkan untuk mendongkrak popularitas," terang Azis satu di antara pekerja asal Kota Semarang.

Sementara itu, Rina Amelia pekerja asal Kabupaten Kendal mengatakan, jika Kapolda Jateng maju harus punya fisi dan misi yang mendukung kaum buruh.

Ia mengatakan selama ini tidak ada satupun Gubernur Jateng yang benar benar memperhatikan nasib para pekerja.

"Ini fakta loh, Jateng saja jadi provinsi dengan UMK terendah dibandingkan beberapa provinsi lainnya."

"Kami berharap siapa pun gubernurnya harus memperjuangkan nasib masyarakat," imbuhnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved