Pilkada 2024

Mawahib Adik Nusron Wahid Deklarasi Bakal Calon Bupati Kudus: Visi Misi Gak Usah Muluk-muluk

Kader Golkar Mawahib Afkar (adik Nusron Wahid) deklarasi maju sebagai bakal calon Bupati Kudus. Mawahib akan bertarung pada Pilkada Kudus 2024.

Penulis: Saiful MaSum | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Saiful Masum
Politikus Golkar, Mahawib Afkar, deklrasi maju sebagai bakal calon bupati pada Pilkada Kudus 2024. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Kader Partai Golkar, Mawahib mendeklarasikan diri maju sebagai bakal calon bupati pada kontestasi Pilkada Kudus 2024. 

Mawahib merupakan adik Sekretaris TKN Prabowo – Gibran pada Pilpres 2024 lalu, Nusron Wahid. 

Dia saat ini masih menjabat sebagai anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Golkar

Modal kemenangan koalisi Indonesia Maju pada Pilpres lalu menjadi angin segar bagi Partai Golkar untuk mengusung kader-kader terbaiknya maju dalam kontestasi Pilgub dan Pilkada.

"Pada kontestasi Pilkada 2024 ini, atas izin Allah SWT di bulan yang berkah ini, saya berniat mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati Kudus. Mohon doa restunya," terangnya, kemarin. 

Kata dia, koalisi Indonesia maju diproyeksikan bakal berlanjut sejak Pilpres hingga Pilgub dan Pilkada. 

Komunikasi antar partai politik yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat disebut masih solid. 

Mawahib optimistis mendapatkan rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk maju dalam Pilkada Kudus

Pihaknya juga membuka kran komunikasi partai politik non-koalisi Indonesia Maju untuk bersama-sama memenangkan Pilkada dan membangun Kudus lebih baik lagi.

"Terkait koalisi Indonesia Maju pada Pilpres lalu, sudah ada komitmen bersama partai politik dalam koalisi untuk melanjutkan sinergi pada event Pilkada dan Pilgub."

"Terbuka juga bagi partai politik lainnya, karena politik itu dinamis," tutur dia.

Menurut Mawahib, rumusan Pilkada berbeda dengan Pilpres.

Tingkat kebutuhan di setiap daerah pun berbeda-beda, sehingga membuka peluang bagi partai politik mana pun untuk bergabung dengan Golkar

Terkait sosok yang digadang-gadang mendampingi, Mawahib belum bisa memastikannya.

Siapa saja dinilai memiliki peluang untuk bersama-sama maju Pilkada.

Baik dari kader partai koalisi Indonesia Maju, maupun dari kader parpol lainnya.

"Dengan siapapun kami welcome (terbuka), yang penting punya chemistry sama untuk membangun Kudus lebih berkah," tutur dia.

Jumlah kursi Golkar di DPRD Kudus melorot

Partai Golkar hanya bisa mengamankan empat kursi DPRD Kudus hasil Pileg Februari 2024.

Jumlah tersebut merosot drastis dari perolehan tujuh kursi DPRD pada Pileg 2019 lalu. 

Jika hanya bermodalkan empat kursi DPRD, Partai Golkar membutuhkan lima kursi lagi untuk bisa mengusung kadernya maju Pilkada. 

Koalisi partai menjadi syarat utama bagi Golkar jika ingin kadernya bersaing menjadi kepala daerah.

Mawahib mengakui bahwa perolehan kursi Golkar di DPRD Kudus cukup memprihatinkan. 

Meski demikian, hal ini justru menjadi tantangan bagi Golkar agar bisa berjaya di Kota Kretek. 

"Kami rasakan kursi di DPRD Kudus lagi ada cobaan dan tantangan kami. Justru di tempat lain saat kursi DPRD rendah, hasil Pilkadanya bisa naik," katanya. 

Di sisi lain, Mawahib menjelaskan, kerangka nasional Partai Golkar sebagai partai pemenang unggul pertama di koalisi dengan perolehan 15,28 persen.

Unggul dibandingkan dengan partai politik lainnya yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju. 

Selain itu, jumlah perolehan kursi DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jateng II Demak, Kudus, Jepara bertambah menjadi dua kursi. 

Catatan impresif juga diperoleh hasil Pileg DPRD Jawa Tengah. Di mana perolehan kursi Golkar bertambah dari 12 kursi menjadi 17 kursi. 

Beberapa capain tersebut diproyeksikan menjadi modal baik untuk membangun komunikasi politik yang baik dengan partai politik lainnya. 

Supaya saling diuntungkan dalam rangka memenangkan Pilkada di Kabupaten Kudus.

"Yang jelas, visi misi harus ketemu. Mau membangun Kudus lebih baik dan berkah," ujar dia.

Mawabih menyebut, mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati artinya siap berjuang, berikhtiar, dan berbuat dengan mengharap ridho Allah SWT tentang hal-hal yang baik. 

Terkait siapa yang nantinya terpilih menjadi pemimpin Kudus, dikembalikan kepada Allah SWT untuk masyarakat yang terbaik. 

Dia ingin menguatkan potensi Kudus sebagai kota santri, kota industri, dan kota kretek.

Menguatkan kembali ciri khas Kabupaten Kudus sebagai kabupaten berbudaya, beragama, kabupaten sehat, maju, dan sejahtera.

"Soal visi gak usah muluk-muluk, fokus pada ciri khas Kabupaten Kudus saja," tegasnya. (sam)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved