Pilpres 2024

Apresiasi Mahfud MD Mundur dari Menko Polhukam, Airlangga: Tunjukan Kesadaran Etika Republik

Pengunduran diri Mahfud MD dari jabatan Menko Plohukam mendapat apresiasi tinggi. Mahfud dinilai sebagai negarawan yang menunjung etika republik.

|
TribunMuria.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, menjawab pertanyaan pada diskusi 'Tabrak Prof' di Kota Semarang, Selasa (23/1/2024) malam. 

TRIBUNMURIA.COM - Pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman mengatakan sikap Mahfud MD yang mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menunjukkan kedalaman kesadaran dalam etika republik.

Mengingat, bahwa fundamental etika republik telah terlanggar semenjak terjadinya kasus Mahkamah Konsitutsi (MK) terkait dengan kandidasi Gibran Rakabuming sebagai cawapres.

Airlangga menjelaskan, indikasi intervensi kekuasaan dalam keputusan yang melanggar etika tersebut menunjukkan kekuasaan pemerintahan saat ini sudah tidak berpegang pada etika republik yakni prinsip pembatasan kekuasaan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mahfud MD Umumkan Mundur dari Jabatan Menko Polhukam, karena Etika

“Ketika hukum telah diletakkan di bawah kekuasaan. Prof Mahfud yang merupakan profesor tata negara dan memiliki kesadaran etika yang tinggi, hendak menunjukkan sikap penolakannya terhadap corak pemerintahan seperti itu,” kata Pengajar Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, Rabu (31/1/2024).

Prof Mahfud MD, lanjutnya, juga hendak memberikan nasihat melalui sikap yang menjunjung etika terhadap kekuasaan.

Bahwa, tidaklah etis seorang pemimpin menunjukkan keberpihakannya kepada salah satu pasangan kandidat melalui indikasi penggunaan bansos maupun aparat negara.

Sebab, hal itu akan berefek pemilu yang illegitimate dan tidak mendapatkan kepercayaan publik serta berpotensi menghancurkan demokrasi.

Oleh sebab itu, Mahfud MD telah menunjukan sikap yang sepantasnya dilakukan oleh para elite.

“Prof Mahfud telah memberi contoh keutamaan (virtue) yang sudah sepantasnya dilakukan oleh para elite."

"Berkompetisi secara fair dan tidak menggantungkan diri pada fasilitas negara,” jelasnya.

Dia menambahkan, Prof Mahfud juga menunjukkan posisi dirinya yang menolak terhadap kecenderungan hipokrisi dari kekuasaan yang tampil dalam kabinet saat ini.

Prof Mahfud ingin menunjukkan bahwa dirinya berpisah dengan tendensi tersebut dan akan bertarung dalam pilpres dalam posisi yang all out berhadapan dengan paslon yang cenderung didukung negara yakni pasangan 02.

“Sepertinya langkah ini akan juga diikuti oleh para menteri yang selama ini memendam kegusaran yang sama dengan situasi di istana seperti Prof Mahfud,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Rabu (31/1/2024), saat blusukan di Lampung Tengah.

Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang rencananya akan diserahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). (*)

Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Mundur dari Menkopolhukam, Sikap Mahfud MD Panen Pujian, Pengamat: Kesadaran dalam Etika Republik

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved