Pilpres 2024

Ganjar Blusukan ke Pasar Kajen Pekalongan, Warga: Pak, Harga Berasnya Nggak Turun-turun

Ganjar Pranowo mendengar curhat warga dan pedagang harga beras naik gak turun-turun saat berkunjung ke Pasar Kajen, Kabupaten Pekalongan.

TribunMuria.com/Indra Dwi Purnomo
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (16/1/2024). Dalam blusukan tersebut, Ganjar mendapat banyak keluhan dari rakyat dan pedagang soal harga beras dan kebutuhan pokok yang tak turun-turun. 

Ganjar Pranowo mendengar curhat warga dan pedagang harga beras naik gak turun-turun saat berkunjung ke Pasar Kajen, Kabupaten Pekalongan.

TRIBUNMURIA.COM, KAJEN - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (16/1/2024). 

Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Mahfud MD ini sempat berdialog dengan pedagang dan pengunjung pasar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar banyak mendapatkan keluhan mahalnya harga beras dan sembako lainnya.

Pantauan Tribunjateng.com, Ganjar Pranowo tiba di Pasar Kajen menggunakan vespa berwana merah.

Setelah turun dari pasar, Ganjar Pranowo langsung disambut oleh ribuan warga yang menunggu di Pasar Kajen.

Ganjar pun langsung dikerubuti ibu-ibu pedagang, dan juga warga yang sedang berbelanja di Pasar Kajen.

Bahkan ada emak-emak yang berupaya memeluk Ganjar Pranowo saat berkunjung di Pasar Kajen.

"Tadi saya sempat bersalaman dengan Pak Ganjar dan cium tangannya sebanyak tiga kali, serta memeluk Pak Ganjar, alhamdulillah seneng banget."

"Saya berharap Pak Ganjar menjadi pemimpin yang baik di Indonesia dan jadi Presiden Republik Indonesia tahun 2024," kata Sumarti (48) warga Kajen.

Saat memasuki pasar, Ganjar Pranowo bertemu pedagang dan sekaligus memantau kebutuhan bahan-bahan pokok.

Calon presiden nomor urut 3 ini, mendapatkan keluhan dari pedagang terutama naiknya harga beras, minyak, gula pasir, dan tomat.

"Aspirasinya ternyata masih sama, kenapa harga beras gak turun-turun."

"Iya, beras, gula, tomat hari ini yang naik. Kalau kita lihat cabai, rawitnya masih agak tinggi tapi cabai hijaunya sudah turun sampai Rp10 ribu per kilonya."

"Ini cepet-cepet memang butuh intervensi. Biasanya, Pemda akan melakukan pantauan dengan tim pengendali inflasi daerah," kata Ganjar Pranowo.

Pihaknya menjelaskan, kalau situasi sudah seperti ini cepet-cepet harus segera diintervensi.

Apakah intervensinya itu mencari sumber daya dari tempat lain untuk operasi pasar, atau juga kemudian dengan cara-cara yang lain.

"Tapi rasanya memang penting distribusi beras ini. Sebenarnya Bulog itu harganya cukup bagus, tapi belinya mesti 5 kilo, itu bisa di angka kalau tidak salah kemarin Rp11 ribu."

"Maka, operasi dari Bulog memang dibutuhkan agar masyarakat bisa mendapatkan kenyamanan dengan harga beras murah."

"Rata-rata sih overall mereka menyampaikan 'harga turunin Pak' itu teriakan yang paling keras," jelasnya.

Ganjar menambahkan, kalau harga sudah enam bulan lebih tidak turun-turun, maka operasi pasar harus dilakukan.

"Menurut saya operasinya mesti massif. Dan kita berharap betul itu dilakukan segera, karena kalau enggak pasti inflasinya akan tinggi."

"Maka performance di akhir dan awal tahun itu, nanti kalau statistik menilai pasti tidak terlalu bagus performanya. Segera diintervensi," tambahnya.

Sementara itu, Lusi pedagang sembako berharap agar jika terpilih presiden Ganjar Pranowo bersama pasangannya Mahfud MD bisa menyetabilkan harga kebutuhan pokok. (dro)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved