Pilpres 2024
Disambut Ribuan Warga Madura di Suramadu, Mahfud MD Ingin Kampungnya Masuk Sejarah Indonesia
Saat pulang kampung, Mahfud MD disambut gegap gempita ribuan warga Madura sejak di Jembatan Suramadu Surabaya hingga ke kampung halamannya di Madura.
TRIBUNMURIA.COM, PAMEKASAN - Menko Polhukam Mahfud MD yang kini jadi Calon wakil presiden (cawapres) 2024 mendampingi Ganjar Pranowo, blak-balakan ingin agar kampung halamannya tercatat dalam sejarah emas Indonesia.
Cawapres Mahfud MD pulang ke kampung halamannya di Pulau Madura, Jawa Timur, Sabtu (18/11/2023).
Ini merupakan kali pertamanya, Mahfud MD pulang setelah ditetapkan sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kedatangan putra Pamekasan itu disambut suka cita ribuan warga dari berbagai kabupaten di pulau berjuluk Pulau Garam ini.
Ribuan warga yang berasal dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, berkumpul di ujung Jembatan Suramadu Surabaya untuk menjemput kedatangan sang putra daerah yang sejak dulu menjadi kebanggaan mereka.
Kehadiran ribuan warga yang terdiri dari anak-anak muda, santri, pemuka agama dan tokoh masyarakat ini menunjukkan dukungan mereka terhadap Mahfud MD sebagai cawapres dari Ganjar Pranowo.
Mereka menyambut kepulangan Mahfud MD ke tanah leluhurnya di Pulau Madura.
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 07.30 WIB, tampak ratusan anak muda berkendara vespa menyambut Mahfud di ujung Jembatan Suramadu.
Mereka kemudian mengawal Mahfud MD menyebrangi jembatan penghubung Pulau Jawa dan Madura itu.
Bahkan, sejumlah nelayan asal Madura yang berada di bawah jembatan, ikut mengawal Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UII) ini.
Sementara, di ujung jembatan, ribuan warga sudah berkumpul menyambut tokoh kebanggaan mereka.
Acara penyambutan Mahfud MD semakin bertambah meriah, ketika ribuan warga meneriakkan yel-yel Ganjar-Mahfud dan juga berselawat.
Warga yang menyambut dan mengawal Mahfud berasal dari berbagai kelompok organisasi. Antara lain Sahabat Mahfud Madura, Madura Asli (Madas), Ikatan Keluarga Madura (Ikama), Yayasan Kerukunan Orang Madura (Yakorma), Basmala (Barisan Masyarakat Labang), Barisan Nasional Pemuda Madura (BNPM), serta sejumlah elemen simpul relawan lainnya.
Mahfud MD yang berada di mobilnya, lantas menyapa para pendukungnya sambil mengacungkan salam tiga jari dan meneriakkan salam demokrasi.
Mahfud MD kemudian melanjutkan kegiatannya, menghadiri istigosah di Lapangan Ikama, Morkepek, Bangkalan dan menuju Posko Pemenangan Ikama untuk melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat Madura
Setelah menghadiri serangkaian acara di Bangkalan, Mahfud kemudian melakukan perjalanan ke Pamekasan.
Mahfud dan keluarga juga tidak lupa berziarah ke makam ayahandanya.
Seusai berziarah, Mahfud menuju Pondok Pesantren Annuqayah untuk bersilaturahmi dengan para kiai dan pengurus pondok.
Selanjutnya, dilanjutkan ke Ponpes Al-Amin. Dan yang terakhir, Mahfud MD menuju ke Pendopo Kabupaten Sumenep untuk memenuhi undangan istiqhosah kebangsaan di GOR A. Yani Sumenep.
Ingin kampung halaman tercatat dalam sejarah
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Mahfud MD ingin kampung halamannya, Desa Plakpak, Kabupaten Pamekasan, Madura tertulis dalam sejarah Indonesia.
Keinginan itu disampaikan Menkopolhukam RI tersebut saat ziarah ke pemakaman ayahnya di Dusun Seccang, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (18/11/2023) siang.
Mahfud MD menceritakan, sekitar tahun 1968-1970 sering liburan ke Desa Plakpak, Pamekasan saat pulang ke kampung halamannya.
Dahulu saat Mahfud MD masih kecil, Desa Plakpak dikenal sebagai kampung yang sepi.
"Kampung sepi ini merupakan tempat kenangan saya, karena kalau liburan saya main di sini," cerita Mahfud MD di hadapan warga setempat yang ikut berdoa di makam ayahnya.
Mahfud MD juga menceritakan, semasa bayi, ia dilahirkan di Kabupaten Sampang, Madura.
Ayahnya, Mahmodin merupakan warga Desa Plakpak, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Saat Mahfud MD masih kecil, ayahnya menjabat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang selalu berpindah tempat kerja, mulai dari Kota Pamekasan, Kecamatan Pegantenan, Desa Tamberu, Kecamatan Omben, Sampang, Larangan, dan Galis.
Lalu memasuki tahun 1957, ayahnya pindah tugas di Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang.
"Saya dilahirkan di Sampang, tapi ayah saya asli warga Desa Plakpak, Pamekasan," ceritanya.
Saat ini, lanjut Mahfud, rumah almarhum ayahnya di Desa Plakpak dihuni kakak kandungnya, Zahratun.
Kata dia, saat ayahnya wafat tahun 2006 lalu, keluarga besarnya berembuk agar almarhum ayahnya dikembumikan di kampung halamannya di Desa Plakpak, Pamekasan.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir, saya titip kampung ini, mudahan-mudahan kampung ini akan menuliskan namanya di dalam sejarah Indonesia. Terima kasih, motor sakalangkong," tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Pulang ke Madura, Mahfud MD Blak-blakan Ingin Kampung Halamannya Tertulis dalam Sejarah Indonesia
Minta MK Percepat Pelantikan Presiden Terpilih, Pemohon: yang Menjabat Sudah Berkurang Pengaruhya |
![]() |
---|
Ganjar Tegas Oposisi: Tegakkan Moralitas Politik, Cara Lain Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Terima Putusan MK, Ganjar-Mahfud Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Bersatu Kembali untuk Bangsa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Putusan MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud, Sengketa Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Sidang Putusan MK, Majelis Hakim Mahkamah Tolak Gugatan Sengketa Pilpres dari Paslon Amin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.