Ganjar-Mahfud Dinilai Tegas Bela Palestina, Begini Kata Pengamat Politik Emrus Sihombing

TRIBUNMURIA.COM - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, menilai Ganjar Pranowo lebih unggul dan visioner dibandingkan calon presiden (capres) lainnya dalam menyikapi konflik Israel-Palestina.

Menurutnya, Ganjar merupakan capres yang paling tegas mendukung kemerdekaan Palestina.

Ganjar sebelumnya menjadi bulan-bulanan di media sosial pada Maret-April 2023 lalu setelah dengan tegas menolak timnas Israel mengikuti Piala Dunia U-20 yang digelar di Indonesia.

Menurut Emrus Sihombing, Ganjar adalah sosok bijak, tegas, dan visioner yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Ucapan Ganjar yang menentang keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 bisa diartikan sebagai wujud visi yang konsisten.

“Ganjar saat menolak Israel pada perhelatan Piala Dunia U-20 itulah Ganjar sebagai seorang negarawan. Kalau dia berpikir soal elektoral, lebih baik dia diem."

"Tetapi, dia tegas mengatakan bagi dia sebagai negarawan bukan soal elektoral, tapi soal sikap."

"Saya kira itu sebagai bentuk dari pada ketegasannya dari garis daripada konstitusi kita, UUD 1945," ungkap Emrus, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (9/11/2023).

Menurut Emrus, dibandingkan capres lainnya, Ganjar menonjol karena sikapnya yang lebih tegas dan konsisten terhadap isu kemerdekaan Palestina.

Pasalnya, dua kandidat yang lain tidak memberikan pernyataan atau tindakan konkrit yang menunjukkan keinginannya untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Ganjar Tegaskan Peran Indonesia

Selain pernah menyatakan sikap penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel, baru-baru ini Ganjar Pranowo juga menegaskan peran penting yang bisa diambil oleh Indonesia dalam membantu resolusi konflik Israel-Palestina.

Menurut Ganjar, Indonesia bisa berperan penting dalam membantu resolusi perang kedua negara yang telah menewaskan ribuan warga Palestina di Jalur Gaza.

Ganjar menyampaikan pesan ini saat hadir bersilaturahmi di Pondok Pesantren Hidayatul Fudhola' Wali Songo, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Senin (06/11/2023).

"Kalau kita lihat seluruh dunia bergerak, maka Indonesia harus ikut berkontribusi. Organisasi Konferensi Islam harus bicara."