Pilpres 2024
BREAKING NEWS: Anies Baswedan Pinang Cak Imin sebagai Bakal Cawapres untuk Pilpres 2024
Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan meminang Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres untuk bertarung dalam Pilpres 2024.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Peta perpolitikan Tanah Air berubah seiring kesepakatan yang dibangun antara Partai Nasdem dan PKB.
Nasdem dan PKB disebut sepakat mengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal calon presiden-wakil presiden (capres - cawapres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Untuk memuluskan rencana mengusung Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres 2024, Anies Baswedan langsung bertolak menuju Jombang.

Bahkan, Anies Baswedan sudah sowan ke kediaman Ibunda Cak Imin di Jombang.
Hal tersebut terungkap dalam keterangan pers Partai Demokrat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Teuku Riefky Harsya.
Nasdem tetapkan Cak Imin pendamping Anies secara sepihak
Dalam surat tersebut Riefky menjelaskan, pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
Malam itu juga, bakal capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu.
Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat.
Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.
"Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar."
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Riefky.
"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar."
"Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)," terang Riefky.
Menyikapi hal itu, sambung dia, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya.
"Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," tuturnya.
Sowan Ibunda Cak Imin
Berdasarkan keterangan dan foto yang diterima Kompas.com, Anies melakukan ziarah dan tabur bunga ke makam Gus Dur sekaligus bersilaturahmi dengan pimpinan Ponpes Tebuireng.
Anies mengaku bersyukur karena bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar Pesantren Tebuireng.
"Kami bersyukur bisa menyambung tali silaturahmi dengan keluarga besar Tebuireng."
"Bertemu dengan Kiai Kikin dan Ibu Nyai Lelly," ucap Anies.
Kiai Nasirul Mahasin Nursalim yang mendampingin Anies ke Tebuireng menyebut kedatangan Gubernur DKI Jakarta Periode 2017-2022 itu sebagai silaturahmi dan menyambung sanad keilmuannya.
Karena Anies disebut pernah menimba ilmu di Pesantren Pabelan, Magelang yang juga merupakan pesantren Nahdlatul Ulama.
"Pak Anies datang ke sini tentu tidak hanya untuk bersilaturahmi, tapi juga menguatkan sanad keilmuan Beliau sebagai tokoh yang pernah menimba ilmu pada guru yang belajar di Tebuireng," ucap Gus Mahasin.
Selain ke makam Gus Dur dan Pesantren Tebuireng, Anies juga sowan dan sungkem ke Hajah Muhassonah Hasbullah yang merupakan ibunda dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Di sana, Anies disebut meminta doa dan berbincang akrab dengan Muhassonah.
"Kami Alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini (kediaman Muhassonah di Jombang)," ujar Anies.
Cak Imin: KIR bubar dong?

Dilansir Kompas.com sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengaku kaget atas perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Perubahan nama itu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu ke PKB.
Sebab, sebelumnya PKB dan Gerindra sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), jauh sebelum PAN dan Golkar bergabung dalam koalisi.
Karenanya, Cak Imin mengaku harus menyampaikan lebih dulu pada internal partainya soal perubahan nama koalisi jadi Koalisi Indonesia Maju, sebelum mengambil sikap lebih jauh.
Diketahui, Koalisi Indonesia Maju merupakan nama baru setelah partai politik (parpol) pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres) bertambah dengan bergabungnya Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar.
“Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong? Nah saya enggak tahu,” ujar Muhaimin usai menghadiri hari ulang tahun (HUT) ke 25 PAN di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Pria yang karib disapa Cak Imin ini juga mengatakan baru diberi tahu oleh Prabowo soal nama baru koalisi di acara HUT ke-25 PAN.
Oleh karena itu, ia belum bisa memastikan apakah ada perubahan dalam piagam koalisi yang sebelumnya disepakati PKB dan Gerindra.
“Enggak tahu, saya juga baru dikasih tahu,” katanya.
Namun, Muhaimin Iskandar mengaku tidak mempersoalkan pemilihan nama baru tersebut.
Ia juga menampik jika dianggap tidak dilibatkan dalam proses penentuan nama Koalisi Indonesia Maju.
“Yang penting saya harus mempertanggungjawabkan ke partai saya,” ujar Muhaimin.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan bahwa diskusi soal penentuan nama koalisi yang baru memang dilakukan dengan singkat sebelum acara HUT ke-25 PAN dimulai.
Momen itu dibahas oleh Prabowo, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra.
Sementara itu, dalam perayaan HUT ke-25 PAN itu, Muhaimin Iskandar datang terlambat.
Untuk diketahui, KKIR dibentuk oleh Gerindra dan PKB pada 18 Juni 2022.
Salah satu poin kesepakatannya adalah penentuan bakal capres dan bakal calon wakil presiden (cawapres) dilakukan oleh Prabowo dan Muhaimin Iskandar selaku ketua umum masing-masing partai. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anies Sungkem ke Ibu Muhaimin, Sinyal Poros Baru?
Minta MK Percepat Pelantikan Presiden Terpilih, Pemohon: yang Menjabat Sudah Berkurang Pengaruhya |
![]() |
---|
Ganjar Tegas Oposisi: Tegakkan Moralitas Politik, Cara Lain Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Terima Putusan MK, Ganjar-Mahfud Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Bersatu Kembali untuk Bangsa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Putusan MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud, Sengketa Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Sidang Putusan MK, Majelis Hakim Mahkamah Tolak Gugatan Sengketa Pilpres dari Paslon Amin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.