Pilpres 2024
18,1 Persen Pemilih akan Pilih Capres Rekomendasi Jokowi, Hasil Survei Litbang Kompas
18,1 persen pemilih akan memilih capres rekomendasi Jokowi, sementara 32,6 persen lainnya pasti tak memilih capres yang diendorse Jokowi.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - 18,1 persen pemilih akan memilih calon presiden (capres) 2024 yang direkomendasikan atau di-endorse Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.
Sementara, 32,6 persen pemilih lainnya memastikan tak akan memilih sosok capres 2024 yang direkomendasikan Jokowi.
Sedangkan 49,7 persen lainnya masih menimbang dan mempertimbangkan, tergantung pada kualitas sosok capres 2024.
Demikian hasil survei Litbang Kompas periode akhir Juli hingga awal Agustus 2023.
Survei Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 menunjukkan, ada peningkatan proporsi publik yang akan menentukan pilihan calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sesuai rekomendasi Presiden Joko Widodo.
"Saat ini, terbilang 18,1 persen responden yang memastikan bakal memilih sosok ataupun calon presiden yang direkomendasikan oleh Presiden Jokowi," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (23/8/2023).
Berdasarkan survei, proporsi responden yang memilih capres sesuai rekomendasi Jokowi perlahan-lahan bertambah sejak Juni 2022 hingga Agustus 2023.
Pada Juni 2022, angkanya 14,6 persen; lalu pelan-pelan naik ke 15,1 persen pada Oktober 2022; kemudian menjadi 15,2 persen pada Januari 2023; serta sebanyak 16,3 persen pada Mei 2023; dan 18,1 persen pada Agustus 2023.
32,6 persen tak akan pilih capres rekomendasi Jokowi
Sementara itu, ada sekitar separuh bagian responden atau 49,7 persen yang masih mempertimbangkan, menyatakan pikir-pikir dan menggantungkan putusan pada kualitas sosok calon yang direkomendasikan.
Sisanya, hampir sepertiga bagian atau 32,6 persen menyatakan pasti tidak akan memilih siapa pun calon yang direkomendasikan Jokowi.
Menurut Litbang Kompas, proporsi pemilih yang mengikuti rekomendasi Jokowi soal pencapresan mengindikasikan dua hal.
Pertama, hal itu ada kaitannya dengan keinginan masyarakat agar presiden berikutnya melanjutkan program kerja dan pencapaian pemerintahan Jokowi.
"Hasil survei mengungkapkan, siapa pun sosok calon presiden yang bersaing dalam pemilu kali ini, mereka akan lebih banyak mendapat insentif elektoral jika keberlanjutan program kerja kabinet pemerintahan Jokowi menjadi pilihan program kerja," tulis Litbang Kompas.
Kedua, hal itu menandakan semakin kuatnya daya tawar Jokowi yang bakal berpengaruh terhadap potensi elektabilitas masing-masing bakal calon presiden.
Survei melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023 dan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Metode ini menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error penelitian ±2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.
Proporsi Jawa - luar Jawa pemilih Ganjar timpang
Melansir Kompas.com, survei terbaru Litbang Kompas merekam proporsi pemilih tiga bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024 di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
Hasilnya, pendukung bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, masih menunjukkan ketimpangan yang tajam.
Di Pulau Jawa, Ganjar mengantongi dukungan hingga 69,9 persen, paling tinggi di antara dua bakal capres pesaingnya.
Sementara, pemilih Ganjar di luar Pulau Jawa baru di angka 30,1 persen.
Berbeda dengan Ganjar, proporsi pendukung bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto; dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, cenderung imbang.
Jumlah pemilih Prabowo di Pulau Jawa sebesar 49 persen. Di luar Jawa, Ketua Umum Partai Gerindra itu mendulang dukungan 51 persen atau 3 persen lebih tinggi dibandingkan di Jawa.
Sementara, Anies didukung oleh 48 persen pemilih dari Jawa.
Terpaut 4 persen, sebanyak 52 persen pendukung Anies berasal dari luar Pulau Jawa.
Survei yang sama juga memetakan elektabilitas ketiga bakal capres secara umum.
Hasilnya, tingkat elektoral Prabowo dan Ganjar bersaing ketat.
Berdasarkan hasil survei, Ganjar tercatat unggul tipis dari Prabowo, baik dalam simulasi terbuka, simulasi 10 nama, 5 nama, maupun 3 nama.
Namun demikian, selisihnya masih dalam rentang margin of error.
“Dalam survei terbaru Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 24,9 persen, Prabowo Subianto 24,6 persen, dan Anies Baswedan 12,7 persen," tulis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Selasa (22/8/2023).
Adapun survei ini digelar selama 27 Juli-7 Agustus 2023.
Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi yang tersebar di 331 desa/kelurahan di Indonesia.
Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul"Survei Litbang "Kompas": 18,1 Persen Responden Bakal Pilih Capres yang Direkomendasikan Jokowi
| Minta MK Percepat Pelantikan Presiden Terpilih, Pemohon: yang Menjabat Sudah Berkurang Pengaruhya |
|
|---|
| Ganjar Tegas Oposisi: Tegakkan Moralitas Politik, Cara Lain Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran |
|
|---|
| Terima Putusan MK, Ganjar-Mahfud Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Bersatu Kembali untuk Bangsa |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Putusan MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud, Sengketa Pilpres 2024 |
|
|---|
| Sidang Putusan MK, Majelis Hakim Mahkamah Tolak Gugatan Sengketa Pilpres dari Paslon Amin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Kolase-kandidat-capres-2024-Ganjar-Pranowo-Prabowo-Subianto-Anies-Baswedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.