Berita Blora

Kominfo Blora Kewalahan Atasi Seragan Hacker yang Retas Web Desa Jadi Situs Judi Online

Lebih dari 90 website desa yang difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora diretas oleh hacker.

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA/AHMAD MUSTAKIM
Screenshot Website Desa Tanggel Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora yang berubah jadi situs judi online. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Lebih dari 90 website desa yang difasilitasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora diretas oleh hacker.

Seiring serangan itu, puluhan web desa jadi situs judi online.

Terkait serangan hacker itu, Kepala Bidang Teknologi Informasi (Kabid TI) Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora Ahmad Hudil Khoiri memutuskan untuk menutup akses situs-situs tersebut.

Dirinya mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih belum bisa mengatasi serangan hacker yang meretas web desa tersebut.

Hal itu karena tidak adanya sumber daya manusia (SDM) yang khusus menangani keamanan informasi.

Sedangkan SDM di bidang yang dipimpinnya itu juga terbatas.

Sehingga pihaknya lebih memprioritaskan untuk menangani peretasan situs jaringan dokumentasi dan informasi hukum (JDIH) yang juga berada dalam server yang sama dengan web-web desa tersebut. 

"Kita sekarang skala prioritas, kita JDIH dulu. Itu pun setelah di-up, dari bagian hukum bilang kalau sebagian data itu hilang. Seperti file-file peraturan," ucap Ahmad Hudil Khoiri kepada tribunmuria.com di kantornya, Rabu (21/6/2023).

"Yang kedua juga foto-foto untuk berita juga hilang. Kebetulan itu web-web desa dan aplikasi kita taruh di satu server. Salah satunya JDIH," imbuhnya.

Baca juga: Website Desa Tanggel Blora Berubah Jadi Situs Judi Online, Diduga Kena Serangan Hacker

Baca juga: Dzakir, Hacker Cilik dari Semarang, Diapresiasi Google Lewat Hadiah Ribuan Dollar, Ini Kisahnya

Pihaknya menjelaskan, personel terbatas yang dimiliki oleh seksi aplikasi itu juga mendapatkan tugas yang harus diprioritaskan.

Yakni berkaitan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), lalu evaluasi Smart City, serta evaluasi Sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) atau yang sering disebut sebagai e-government.

"Terus terang tenaga yang menangani tentang aplikasi itu cuma ada 2 orang. Selama ini kita handle sendiri. Artinya tim saya harus jalan satu-satu," jelas Ahmad Hudil Khoiri.

"Web desa untuk saat ini kami belum sempat. Sementara kita non fungsikan. Berarti kalau diakses belum bisa," tambahnya.

Baca juga: Situs Web Polrestabes Semarang Diretas MR.ROBERY27, Pajang Pesan Ujaran Kebencian ke Polisi

Hingga saat ini, pihaknya mengaku masih belum mengetahui serangan hacker itu berasal dari mana dan melalui apa.

Termasuk melacak pelaku yang meretas web desa jadi situs judi online tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved