Berita Nasional
Terungkap, Ini yang Dibahas saat Jokowi Undang Ganjar ke Istana Negara, Nyrempet soal Politik
Presiden Jokowi tiba-tiba undang undang rapat Ganjar ke Istana Negara. Keduanya membahas berbagai hal, termasuk persoalan isu-isu politik terkini.
Penulis: Hermawan Endra | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membenarkan hari ini ia diudang secara khusus oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara.
Ia diudang untuk rapat terbatas terkait penataan Kawasan Borobudur.
“Iya, tadi rapat terbatas soal penataan Kawasan Borobudur. Jadi rapat dipimpin langsung pak Jokowi dengan Kementerian terkait."
"Intinya bagaimana proyek ini cepat beres,” kata Ganjar saat dikonfirmasi, Selasa (13/6).
Baca juga: Mendadak Diundang Jokowi ke Istana untuk Rapat, Ganjar Warning Siti Atikoh, Ada Apa?
Baca juga: Kesaksian Pedagang Bakso Bekasi saat Malam-malam Geruduk Ganjar di Puri Gedeh
Baca juga: Ganjar Ungkap Pesan Jokowi saat Rakernas PDIP: Lanjutkan Program Pembangunan Indonesia
Dalam rapat itu lanjut Ganjar, Presiden Jokowi meminta semua pihak baik Kementerian, Provinsi sampai Kabupaten/Kota yang terkait penataan Kawasan Borobudur melakukan percepatan.
Proyek Strategis Nasional itu diharapkan Jokowi selesai tepat waktu.
“Tadi pak Menko Marinvest menyampaikan harus ada Lembaga tunggal yang mengelola Borobudur."
"Pak Menag menyampaikan mesti ada satu ruang untuk ibadah umat Budha."
"Sementara kami di Provinsi dan Kabupaten Magelang diminta mengambil peran masing-masing untuk menyelesaikan apa yang belum selesai,” terangnya.
Pemkab Magelang lanjut Ganjar diminta segera membereskan pembangunan tempat pengelolaan sampah.
Sementara Pemprov Jateng diminta membereskan soal Pasar Kujon.
“Soal pasar Kujon ini kami sudah anggarkan, namun belum bisa berjalan karena ada izin yang belum berjalan, yakni izin heritage impact assessment (HIA)."
"Kalau izin itu sudah keluar, maka bisa dipercepat. Kalau secara keseluruhan, sebagian besar proyek sudah selesai,” jelasnya.
Presiden Jokowi lanjut Ganjar memang konsen betul terkait proyek penataan Kawasan Borobudur.
Sebab selain heritage, Borobudur salah satu proyek strategis nasional yang memiliki nilai historis luar biasa dan memiliki potensi ekonomi yang juga sangat besar.
“Selain menyelesaikan proyek yang bersifat fisik, kami juga diperintahkan pak presiden untuk membuat banyak event seperti Borobudur Marathon, Tour de Borobudur, event music dan lainnya."
"Termasuk event ibadah, karena saat Waisak kemarin, seluruh hotel dan balkondes di Magelang penuh."
"Tentu ini bagus dari sisi ekonomi dan pariwisata,” tegasnya.
Disinggung apakah ada pembahasan politik selain membahas penataan Kawasan Borobudur, Ganjar tak menampiknya.
Ia mengatakan selalu ada pembahasan politik ketika ia bertemu Presiden Jokowi.
“Selalu ada (pembahasan politik). Kalau saya bertemu pak Jokowi, selalu ada perbincangannya soal itu (politik),” jelasnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi lanjut Ganjar menyampaikan soal adanya komunikasi antar beberapa partai.
Jokowi lanjut Ganjar selalu memantau pergerakan itu setiap hari.
“Jadi saat pimpinan partai ketemu partai lain, beliau selalu memantau."
"Tadi beliau tanya saya, tahu berita itu (pertemuan antar pimpinan partai) tidak pak gub? Saya jawab memantau pak."
"Kata beliau tadi, itu bagus untuk demokrasi di Indonesia."
"Ya selalu ada perbincangan politik kalau bertemu pak Jokowi,” pungkasnya. (*)
| Beredar Surat Pemecatan Gus Yahya, Waketum: Bukan Surat Resmi PBNU |
|
|---|
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Ihwal Dinamika PBNU, Waketum Amin Said Husni: Jalan Satu-satunya Islah |
|
|---|
| Katib Syuriah PBNU: Ultimatum Rais Aam Tak Lazim, Islah Paling Rasional |
|
|---|
| Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/jokowi-ganjar-rapat-istana-negara-136.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.