Idul Adha 1444 H

Hewan Terjangkit LSD Boleh untuk Kurban? Begini Kata MUI Kudus

MUI Kabupaten Kudus, memberikan penjelasan terkait boleh tidaknya mengkonsumsi hewan ternak yang terpapar Lumpy Skin Disease (LSD).

|
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
tribunmuria.com/Rezanda Akbar D
Kegiatan vaksinasi PMK di salah satu peternakan sapi di Kabupaten Demak. 

TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kudus, memberikan penjelasan terkait boleh tidaknya mengkonsumsi hewan ternak yang terpapar Lumpy Skin Disease (LSD).

Penyakit LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang disebabkan Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Penyakit ini kerap ditemukan pada sapi dan kerbau.

Ketua MUI Kudus, Ahmad Hamdani Hasanuddin mengatakan, di dalam kriteria hewan untuk berkurban yakni harus hewan yang sehat.

Selain itu juga tidak memberikan dampak negatif bagi konsumen.

”Kalau kondisi hewan sehat dan penyakitnya tidak menular serta tidak mengurangi daging kurbannya maka boleh-boleh saja. Tetapi kalau hewan tersebut menularkan penyakit dan membahayakan konsumen maka tidak boleh,” jelasnya, Rabu (7/6/2023).

Baca juga: Vaksinasi Sapi di Jepara Dikebut Jelang Idul Adha, Butuh 20.000 Vaksin untuk Antisipasi LSD

Baca juga: Ratusan Ekor Sapi di Randublatung Blora Terserang LSD, Warga: Kami Bingung Cara Mengatasinya

Baca juga: Kasus LSD di Pati Naik, Peternak Diimbau Melapor Jika Sapi Menunjukkan Gejala Sakit

Namun terkait pembolehan hewan yang terpapar LSD untuk dipakai berkurban pihaknya masih menunggu kabar dari MUI pusat.

”Infonya LSD ini katanya lebih berbahaya dari PMK. Maka lebih baik kita menunggu fatwa resmi dari MUI Pusat," imbuh Ahmad Hamdani.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus, Agus Setiawan mengatakan pihaknya mengikuti anjuran MUI

Saat ini pihaknya sebatas menyarankan ke masyarakat agar membeli hewan ternak yang kondisinya sehat.

”Kami imbau ke masyarakat dan takmir untuk membeli hewan ternak yang sehat. Karena hewan ternak yang sehat saat ini kan masih banyak,” katanya.

Menurutnya, memilih hewan ternak yang kondisinya sehat akan lebih aman jika dikonsumsi.

”Kami ada tim Penyuluh Pertanian Lapangan yang masih terus berkoordinasi juga. Imbauan kami peternak tetap tenang dan terus berkoordinasi dengan kami,” imbuhnya. 

Diketahui, dari data Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus untuk per Februari 2023 sebanyak 27 sapi terpapar LSD.

Namun hingga pada data terakhir Senin (5/6/2023) sebanyak 19 sapi dinyatakan sembuh. (Rad)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved