Berita Pati

Kasih Sayang pada Anak Down Syndrome Antarkan Yuli Sanjoto Kembangkan Usaha Madu Murni

Perjuangan Yuli merawat putranya yang terlahir istimewa, dengan kondisi down syndrome, justru menjadi inspirasi utama bagi Yuli untuk membangun bisnis

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TribunMuria.com/Mazka Hauzan Naufal
Yuli Sanjoto bersama putranya, Atha, menunjukkan produk UMKM di gerai Koperasi Pemasaran Kupat Maju Sejahtera lobi The Safin Hotel Pati, Senin (22/ 

Pada 2016 itu, sistem bagi hasil dengan peternak lebah madu berjalan tidak sampai satu tahun, hanya sekira 5 bulan. 

Setelah perizinan usaha lengkap pada 2017, Yuli memiliki lebih banyak pelanggan dan ia mulai mengulak bahan baku madu murni dari luar daerah.

"Karena sudah punya izin dan lain-lain, produk saya makin dikenal secara getok tular. Saya tidak pernah pasang iklan khusus. Copywriting di Facebook pun, saya lebih banyak menceritakan pengalaman pribadi terkait produk ini," jelas dia.

Saat ini, Yuli memiliki sekira 400 pelanggan tetap yang tersebar di berbagai kota. Mereka berasal dari berbagai kota di Jawa Tengah, selain itu juga dari Jakarta, Tangerang, serta beberapa kota di pulau Sumatra dan Sulawesi.

"Namun, karena pelanggan saya pada awalnya anak-anak down syndrome, saya dedicated ke mereka. Stok yang ada saya prioritaskan untuk mereka. Karena kalau mereka sudah sakit, misalnya, kan pengiriman madu tidak bisa ditunda," ungkap dia.

Atha Honey punya beberapa varian madu murni. Di antaranya madu randu yang dibanderol Rp 50 ribu per botol kemasan 250 ml dan Rp 100 ribu per botol 500 ml.

Ada pula madu liar jawa yang ia banderol Rp 75 ribu untuk kemasan 250 ml dan Rp 150 ribu untuk kemasan 500 ml.

Dalam satu bulan, dia bisa menjual puluhan hingga ratusan botol madu.

Baca juga: Segarnya Es Kelapa Muda Hijau Dibakar Campur Madu, Menyegarkan Sekaligus Berkhasiat

Tak hanya itu, setiap bulan dia juga rutin menyuplai ratusan liter madu murni curah untuk seorang pengusaha di Jakarta.

Produk Atha Honey bisa dipesan langsung ke Yuli melalui Instagram @atha_honey. Selain itu, produk Atha Honey juga bisa didapatkan di gerai produk Koperasi Pemasaran Kupat Maju Sejahtera di lobi The Safin Hotel Pati.

Selain madu murni, Yuli saat ini juga mengembangkan produk bubuk kopi dengan merek Atha's Coffee serta produk bubuk minuman herbal yang ia namai Ramitha.

"Karena untuk naik kelas perlu diversifikasi produk," ucap dia.

Kini, Yuli masih berupaya untuk mewujudkan impian agar produk-produknya bisa dijual di pasar ekspor.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, dia masih berjuang membangun rumah produksi yang bisa memenuhi persyaratan izin edar MD (Makanan Dalam, makanan yang diproduksi dalam negeri) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Untuk ekspor harus ada izin MD BPOM. Agar dapat izin itu, harus punya tempat produksi yang memenuhi syarat. Saya juga sudah ikut pelatihan ekspor karena merasa memang sudah waktunya," kata dia.
 
Pada akhir 2021 lalu, Yuli mendapat penawaran pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kesempatan yang datang saat pandemi Covid-19 itu tidak ia sia-siakan.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved