Pendidikan
Terinspirasi Coldplay, Siswa Puhua Purwokerto Sulap Barang Bekas Jadi Dekorasi Panggung Musik
Sekitar 2.000 lebih botol plastik itu dikreasikan dalam sebuah festival bertajuk Puhua Festival 2023 Constellation of dreams: Our Dreams Our Future
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, PURWOKERTO - Ribuan botol plastik berhasil diolah ulang oleh puluhan siswa-siswi Puhua Purwokerto.
Sekitar 2.000 lebih botol plastik itu dikreasikan bersama guru mereka dalam sebuah festival bertajuk Puhua Festival 2023 Constellation of dreams: Our Dreams Our Future.
Mulai dari botol bekas yang dibelah dua, dibakar ujungnya agar mekar dan dibuat kuntum pohon.
Satu kuntum membutuhkan sekitar 3 buah botol bekas.
Tak hanya botolnya yang diolah ulang, tutup botol juga ikut dikaryakan.
Dari tutup botol siswa melakukan teknik tempel sebanyak 7 biji untuk jadi sebuah kelopak bunga satu dimensi.
Seluruh susunan tersebut dipakai membangun pohon dan hiasan di sepanjang koridor sekolah.
Seluruh tamu terkesan saat menyusuri lorong yang sudah disulap menjadi galeri berbahan barang dan botol bekas.
Baca juga: Anwar Abbas Wakil Ketua Umum MUI Sebut Konser Coldplay Langgar Konstitusi: Harus Dibatalkan!
Baca juga: Bareskrim Polri Endus Dugaan Penipuan dalam Penjualan Tiket Konser Coldplay, Jastip War
Didampingi para guru antara lain Teguh Sugeng Apriawan dan Indhira Ayu Pertiwi, siswa juga diajak memanfaatkan barang di gudang penyimpanan sekolah yang berisi tumpukan barang bekas yang tidak terpakai di sekolah.
Mulai dari papan tulis rusak, triplek dan kayu bekas tak terpakai, kardus bekas, sisa plastik laundri, tongkat kayu pramuka yang patah, hingga potongan pipa bekas.
Seluruhnya dipilah, dibersihkan, kemudian dirancang ulang menjadi properti pementasan drama hingga dekorasi seluruh acara ini. Sungguh luar biasa!
Siswa dan guru bahu membahu membangun backdrop dari papan sisa yang ditata ulang kemudian ditutupi kain perca yang dijahit-sambung untuk merangkai aneka hiasan dekor di galeri tersebut.
Lalu papan tulis yang sudah rusak digosok sampai bersih dan ditutupi banner untuk disulap menjadi 'Manifestation Dream Board'.
Seluruh pengunjung yang hadir diajak menuliskan mimpi mereka di papan ini dan menjadi doa bersama untuk diwujudkan dengan semangat Our Dreams Our Future sesuai tema acara ini.
Tak cukup sampai di sana, seluruh perangkat dekorasi pementasan drama siswa juga dirancang dari barang bekas yang memanfaatkan barang-barang tak teroakai di gudang sekolah.
Mulai dari tongkat, pipa, dan papan bekas dijadikan pondasi dekorasi pentas di panggung. Lalu pot bekas dipakai untuk menata pohon-pohon yang dirangkai dari botol plastik.
Dekorasi plastik sisa laundry menjadi deretan rumbai-rumbai yang digantung.
Kostum drama bahkan didesain dari kardus bekas yang dirancang dengan begitu teliti oleh siswa agar bisa dimanfaatkan maksimal.
Mengenai kostum recycled ini, bahkan siswa memajang karya siswa Secondary dari tumpukan plastik bekas termasuk bekas jas hujan menjadi kostum yang keren dan unik antara lain gaun dan jubah layaknya karya adibusana.
Padahal itu semua terbuat dari plastik sisa yang dijahit, sambung-tempel, hingga teknik ikat.
"Jika konser Coldplay di seluruh dunia selalu menyerukan pengurangan gas carbon untuk seluruh pengunjung konsernya.
Maka di dalam Puhua Festival 2023 seluruh warga sekolah menginspirasikan penggunaan limbah sekolah untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa agar memiliki kepedulian pada lingkungan dimana menjadi tempat kita hidup dan membangun mimpi," ujar Penanggung Jawab kegiatan ini, Arinta Dewi kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (19/5/2023).
Idenya sendiri menurut guru matematika ini karena siswa memiliki kesadaran menyerukan pengelolaan limbah yang setiap hari begitu menggunung setiap hari.
Ide mengumpulkan sampah sekolah berbasis plastik diawali dari pengumpulan botol-botol kemasan bekas yang dilakukan serempak oleh guru, siswa dan karyawan sekolah.
Di acara ini, sebuah pertunjukan seni meliputi budaya, musik, dan drama disulap dalam satu misi berbasis gerakan bersama di sekolah untuk meminimalisir sampah dan barang bekas yang tak terpakai.
Karena itulah sejak 3 bulan lalu siswa Puhua dikomandoi oleh Ketua Osis Secondary Nathania Cherilyn Sanjaya (16) bersama seluruh rekan-rekannya menggerakkan satu sekolah mengumpulkan puluhan botol bekas hingga mencapai ribuan buah.
Di setiap kelas, kantin, ruang guru, ruang karyawan, dan setiap pusat keramaian yang ada di sekolah ditaruh sebuah dus besar lengkap dengan tulisan seruan pengumpulan botol plastik.
Selin, sapaan akrab Ketua Osis ini bersama seluruh rekannya menaruh kardus bekas berukuran besar lengkap dengan panduan agar semua warga sekolah membuang botol plastik bekas pakai yang sudah dibersihkan dan dikeringkan ke dalam dus tersebut.
Tujuan gerakan pengumpulan botol bekas ini juga ditulis jelas sebagai bentuk partisipasi seluruh siswa membangun galeri dan dekorasi di acara tahunan Puhua Fest 2023 yang akan mereka gelar.
Setiap hari sejak tiga bulan lalu seluruh tim OSIS Secondary (SMA) memilah dan membagi dua bagian antara tutup dan botolnya.
Baca juga: Harga dan Cara Beli Tiket Konser Coldplay Presale Via BCA, Ada yang Cuma Rp 800 Ribu
Hingga menjelang dua minggu sebelum acara festival berlangsung, seluruh botol terus terkumpul hingga mencapai dua ribu lebih siap diolah jadi beragam dekor galeri dan panggung di acara yang mereka gelar pada, Jumat (19/5/2023).
Berani membangun mimpi menjadi kunci siswa-siswi Sekolah 3 Bahasa Putera Harapan atau Puhua School mampu menembus batas minat dan bakatnya di berbagai bidang.
Salah satunya melalui Puhua Fest 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan satu tahun sekali di Puhua Secondary School (SMA PUHUA) ini tak sekedar luapan ajang hingar bingar belaka.
Setiap siswa terlibat secara aktif di dalam pola roda organisasi yang lekat dengan pembelajaran sebagai kunci kemajuan tiap individu.
Mulai dari mencari ide bersama, belajar berdialektika dalam kelompok, hingga mencari kata sepakat atas sebuah konsep yang logis.
Tahap demi tahap dilalui sebagai proses pendewasaan dalam kemajemukan pikiran, ide, rasa, hingga selera melalui festival yang sarat ide ini.
Siswa-siswi Puhua juga ditantang mampu mencari dana kegiatan melalui berbagai pola kreativitas.
Di antaranya membuat makanan layak jual (enterpreunership), menjadi kurir pesan dan hadiah (hospitality), hingga mengikuti berbagai bazar (festival hoppers) dan gigih mencari dukungan (sponsorship) bagi suksesnya kegiatan ini.
Serangkaian ide pementasan drama yang skenarionya dilombakan dalam kegiatan ini, ditulis siswa sendiri lalu dipilih yang terbaik dalam puncak acara akan menjadi suguhan pamungkas sebuah drama kolosal.
Tata gerak, dekorasi, dialog, kostum hingga alur dan efek panggung akan menjadi bukti betapa hebatnya sebuah kerjasama tim mewujudkan karya besar. (jti)
Panggung dari Puhua Festival 2023 Constellation of dreams: Our Dreams Our Future, Jumat (19/5/2023) yang didekor menggunakan beberapa barang bekas.
Puhua Festival 2023
Coldplay
Arinta Dewi
siswa Puhua Purwokerto
Puhua Fest 2023
Puhua School Purwokerto
| Profesor Satomi Ogata dari Jepang Beri Kuliah Umum soal Industri Halal di FEB Undip |
|
|---|
| Ferdinand Ungkap Kebijakan Kampus SCU: Mahasiswa Prioritas, Rektor Terakhir |
|
|---|
| STEBI Bina Essa Bandung Perguruan Tinggi Pertama di Indonesia Terima Pembayaran UKT Gunakan Kripto |
|
|---|
| Ustaz Suhanda Sapa Kelompok Rentan Lewat Dakwah Humanis, Nominasi Penyuluh Agama Islam Award 2025 |
|
|---|
| Unida Kembangkan Penelitian Skema Wakaf Blended Finance untuk Dukung Pembiayaan SDGs di Indonesia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/puujkasdsaddas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.