Berita Nasional
Ihwal Nasdem Tak Diundang Jokowi Kumpul Bos Parpol di Istana, PPP Angkat Bicara: Kan Usung AB
PPP angkat bicara mengenai tak diundangnya Nasdem dalam pertemuan bos parpol koalisi dengan Jokowi di Istana. "Karena Nasdem sudah usung AB," kata PPP
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) angkat bicara mengenai tak hadirnya Partai Nasional Demokrat (Nasdem) saat Jokowi bertemu para bos partai politik (parpol) koalisi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy, menyatakan Nasdem memang sengaja tak diundang dalam pertemuan tersebut.
Sebab, Nasdem telah menetapkan pilihan mendukung Anies Baswedan (AB) sebagai bakal calon presiden (Capres) 2024.
Baca juga: Ketum Parpol Koalisi Diundang Jokowi ke Istana Malam Ini, Matangkan Rencana Duet Ganjar - Prabowo?
Baca juga: Respon Nasdem soal Pemenangan Anies setelah Ganjar Ditetapkan Capres PDIP: Kehendak Sejarah
Baca juga: Kini Wiranto Akui Prabowo sebagai Adik, Dukung Ketum Gerindra Jadi Capres 2024: Silakan Maju!
Diketahui, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak datang ke Istana, Jakarta, pada Selasa (2/5/2023) malam.
Padahal, semua ketum parpol yang pro terhadap pemerintah hadir semua.
Mereka adalah Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Plt Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono.
Pertemuan di Istana dimulai pukul 19.00 WIB. Pertemuan berlangsung selama sekitar dua jam.
Ini merupakan kali kedua Nasdem tak hadir dalam pertemuan ketum parpol koalisi pemerintah bersama Jokowi.
Adapun pertemuan pertama yang dimaksud adalah ketika Jokowi bertemu dengan ketum parpol koalisi pemerintahan di markas PAN pada Minggu (2/4/2023) lalu.
PPP bilang Nasdem memang tak diajak
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, Surya Paloh tidak ikut ke dalam pertemuan antara ketum parpol koalisi pemerintah dengan Jokowi.
Rommy menyebut pertemuan itu tidak diikuti oleh Nasdem.
"Betul. Seluruh ketua umum koalisi pemerintahan, kecuali Nasdem, rencananya bertemu Pak Jokowi malam ini di Istana," ujar Rommy saat dimintai konfirmasi, Selasa (2/5/2023).
Rommy menegaskan Surya Paloh memang tidak diundang ke dalam pertemuan dengan Jokowi.
Terlebih, Surya Paloh sedang berada di luar negeri
Tak diajak karena dukung Anies?
Rommy mengatakan, Surya Paloh tidak diajak karena sudah mendukung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden Pemilu 2024.
Adapun Anies diusung menjadi capres oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang diisi Nasdem, Demokrat, dan PKS.
"Ini Nasdem kan sudah memutuskan sikapnya mengusung ABW (Anies Baswedan)," ujar Rommy.
Rommy mengatakan, pertemuan dengan Jokowi itu berkaitan dengan rencana formasi politik ke depan.
Sehingga, Surya Paloh yang telah mendukung Anies tidak diundang bertemu dengan Jokowi.
"Tentu (tidak diajak) karena salah satu materinya adalah rencana formasi politik ke depan," ucapnya.
Nasdem pertanyakan apa salahnya dukung Anies
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mempertanyakan apa yang salah dengan Anies Baswedan sehingga Nasdem tidak diajak ke pertemuan ketum parpol koalisi pemerintahan dengan Jokowi.
Ali bingung alasan mereka tidak mengundang Nasdem yang telah mengusung Anies bersama Demokrat dan PKS.
Namun, dia mengatakan Nasdem tidak diundang karena Anies hanya penafsiran Rommy saja.
"Pertanyaan saya, memang Anies ini kenapa? Apa masalah bagi mereka tentang Nasdem untuk mengusung Anies?" ujar Ali saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).
Ali menjelaskan, Anies merupakan putra Indonesia dan salah satu kader terbaik yang dimiliki oleh bangsa.
Selain itu, kata dia, Anies memenuhi syarat untuk memenuhi syarat sebagai capres.
"Ini kan kedaulatan partai. Jadi kalau alasannya karena usung Anies ya biarlah masyarakat yang menilai itu," tuturnya.
Nasdem tegaskan tetap dukung pemerintah
Sementara itu, Ali menekankan Nasdem memiliki tanggung jawab untuk mendukung pemerintah sampai masa kepemimpinan Jokowi berakhir.
Pasalnya, Nasdem masuk ke dalam partai yang ikut mengusung Jokowi sejak awal, bukan baru masuk ke pemerintahan seperti Gerindra dan PAN.
"Kita tetap memiliki tanggung jawab untuk kawal pemerintah ini sampai selesai. Beda dengan teman-teman yang baru bergabung kan," ucap Ali.
Ali mengatakan Nasdem tidak kecewa tidak diundang ke dalam pertemuan dengan Jokowi itu.
Dia menyebut Nasdem tetap berpikir positif, karena mungkin saja ada hal lain yang perlu mereka bicarakan.
"Ya pastinya bagi kita, kita selalu berpikir positif bahwa apa pun, Nasdem diundang kehadiran atau tidak."
"Jadi bagi saya melihat pertemuan pastilah baik, pasti bertujuan baik. Dan apapun yang dibicarakan pasti baik untuk bangsa," imbuh Ali. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nasib Nasdem Usai Usung Anies, Ada di Pemerintahan tapi Tak Lagi Diundang Jokowi sebagai Koalisi
| Beredar Surat Pemecatan Gus Yahya, Waketum: Bukan Surat Resmi PBNU |
|
|---|
| 'Dulu Kritik Tambang, Sekarang Ribut', Mahfud MD Respons Pergolakan PBNU |
|
|---|
| Ihwal Dinamika PBNU, Waketum Amin Said Husni: Jalan Satu-satunya Islah |
|
|---|
| Katib Syuriah PBNU: Ultimatum Rais Aam Tak Lazim, Islah Paling Rasional |
|
|---|
| Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/surya-paloh-nasdem.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.