Berita Nasional
Dana Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Membengkak, Jadi Rp 18,02 Triliun, Setara Membangun Apa?
Anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mengalami pembengkakan biaya sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun.
“Kereta cepat tidak gunakan APBN. Kita serahkan BUMN untuk business to business (B to B). Pesan yang saya sampaikan kereta itu dihitung lagi,” kata Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet pada 3 September 2015.
Menteri Perhubungan 2014-2016, Ignasius Jonan, juga menegaskan pernyataan Jokowi. Di mana pemerintah menolak semua tawaran, baik dari China maupun Jepang, apabila mengggunakan uang negara.
“Intinya proyek ini (kereta cepat Jakarta-Bandung) menjadi B to B tidak memakai APBN. Kalau B to B diserahkan ke BUMN atau swasta. Jadi kalau mau melanjutkan silahkan membuat bisnis sendiri, mau Jepang atau Tiongkok,” kata Jonan kala itu.
Meski pada awalnya pemerintah menegaskan kalau negara tidak akan memberikan jaminan apa pun pada proyek KCJB, misalnya dalam skenario terburuk proyek ini biayanya membengkak maupun mangkrak menjadi besi tua.
Namun belakangan di kemudian hari, pemerintahan Presiden Jokowi akhirnya meralatnya, di mana kini pemerintah bisa ikut mendanai proyek KCJB melalui APBN demi menyelamatkannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Setara Bangun 1.081 Km Tol di Sumatera"
Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
![]() |
---|
Ihwal Kedaulatan Energi Nasional, Dewan Penasihat PP Sebut Lifting Migas sebagai Solusi |
![]() |
---|
Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
![]() |
---|
Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
![]() |
---|
MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.