Dukun Pengganda Uang

Warga dari Jawa- Luar Jawa Lapor ke Polres Banjarnegara, Kerabat Diduga Korban Mbah Slamet

Belasan aduan masuk ke Posko pengaduan orang hilang korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet.

|
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Lokasi pemakanan 9 korban pembunuhan dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet yang dikuburkan dalam 3 lubang yang dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Selasa (4/3/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, BANJARNEGARA - Belasan aduan masuk ke Posko pengaduan orang hilang korban pembunuhan dukun pengganda uang Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet.

Dimungkinkan jumlah aduan serupa yang masuk ke Polres Banjarnegara masih akan terus bertambah. 

Hingga Minggu (9/4/2023), sudah ada 18 aduan ke Polres Banjarnegara yang disinyalir ada keterkaitan dengan aksi pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan orang yang dilaporkan hilang ini di antaranya dari Palembang, Lampung, Magelang, dan Wonosobo.

Hingga kini, dari 12 korban Mbah Slamet, baru tiga yang telah teridentifikasi.

Ketiganya yaitu, Paryanto (53) dari Sukabumi, Jawa Barat dan pasangan suami istri Irsad (43) serta Wahyu Triningsih (40) asal Pesawaran, Lampung.

"Keluarga yang dari Irsad Lampung Hampir seluruhnya (proses indetifikasi) sudah cocok," ujar AKBP Hendri. 

Baca juga: Ibu - Anak Kandung Warga Magelang Diyakini Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Mbah Slamet

Baca juga: Begini Ciri-ciri Fisik dan Barang Milik 9 Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Mbah Slamet

Baca juga: Jejak Kejahatan Mbah Slamet di Jepara, Ditangkap Polisi karena Lakukan Hal Ini, Ada Tiga Korban

Salah satu pihak keluarga lain yang melapor diduga korban Mbah Slamet yaitu Rani Wulandari (22) asal Lampung.

Ia melaporkan kehilangan kedua orangtuanya yaitu Suheri dan Iriani.

Ia mengatakan sebelumnya sempat mencari tahu keberadaan dari keluarganya itu namun bingung mencari kemana. 

Korban diduga sudah pergi sejak September 2021.

Sementara itu anak dari korban Irsad serta Wahyu Triningsih, yaitu Alda (16) menceritakan bila kedua orangtuanya hanya bilang pergi ke jawa.

Tepatnya adalah di Jawa Timur. 

"Terakhir chat cuma kasih kabar aja sudah sampai di Jawa itu terakhir. Pesennya sebelum pergi kaya supaya jaga adek yang kecil," terangnya kepada Tribunbanyumas.com.

Polres Banjarnegara telah mendirikan posko pengaduan orang hilang terkait dengan kasus pembunuhan dukun pengganda uang

Bagi siapa saja warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya dan sempat ada hubungan dengan tersangka agar secepatnya untuk melapor melalui nomor ponsel atau WhatsApp 082326444401. (jti) 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved