Berita Jateng

Tak Seperti Tudingan Gus Nur, Ini yang Dilakukan Tahanan Polda Jateng, Rajin Ngaji One Day One Juz

Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Jateng terus melakukan perawatan mental para tahanan.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Istimewa/ dok Polda Jateng
Para tahanan Polda Jateng melakukan kegiatan rutin ngaji bareng di rutan Polda Jateng, Jumat (17/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Jateng terus melakukan perawatan mental para tahanan.

Di antaranya dengan tadarus bareng yang dilakukan secara khusyuk dan kontinyu.

Para tahanan rutin melantunkan ayat suci Alquran sebagai perbaikan diri selama di tahanan.

Seperti tampak di pagi ini, mereka melantunkan satu di antara ayat Alquran yakni surat Al-ankabut ayat 45 yang menyiratkan untuk mengimani Nabi Muhammad, mendirikan salat, dan ibadah lainnya, Jumat (17/2/2023).

Puluhan tahanan di rutan Polda Jateng yang sedang menjalani proses penyidikan dengan khusyuk membacanya.

Disela-sela bacaan tersebut seringkali terdengar isakan tangis yang merupakan bentuk penyesalan dari penghuni rutan atas perilaku yang telah diperbuat.  

"Iya, kegiatan ini untuk pembinaan mental dan penyadaran kepada para tahanan," kata Dirtahti Polda Jateng AKBP Benny Setyowadi.

Baca juga: Gus Nur Ngaku Susah Salat, Bayar Rp100.000 Per Hari di Rutan Polda Jateng, Begini Tanggapan Polisi

Baca juga: Begini Kronologi Anggota Polda Jateng Rusak Mobil Merah di Kendal, Sempat Serempet Motor Warga

Baca juga: Jadi Tahanan Kasus Narkoba, Panji Gelar Akad Nikah di Mapolres Semarang

Pemandangan di Rutan Polda Jateng hari ini berbeda dengan pernyataan Sugik Nur Raharja (49) atau lebih dikenal sebagai Gus Nur yang menyampaikan pernyataan kontroversial di medsos beberapa hari lalu. 

Pria asal Pakis, Kabupaten Malang,  Jawa Timur itu, mengaku, dizalimi saat menjadi tahanan Polri, dan ditempatkan di rutan Polda Jateng.

Sugik alias Gus Nur mengaku susah melaksanakan salat dan tiap hari ditarik pungutan liar (pungli) Rp100.000 tiap hari, selama 12 hari berada di rutan Polda Jateng.

Menurut AKBP Benny, kegiatan religius sudah biasa dilakukan di Rutan Polda Jateng.

Salah satu bentuknya yakni progam One Day, One Juz, artinya setiap hari para tahanan membaca satu juz Alquran. Sehingga diharapkan genap sebulan mereka dapat mengkhatamkan satu Alquran.

Dalam kegiatan tersebut, selain pembacaan kitab suci juga dilaksanakan kegiatan salat berjamaah dan siraman rohani dengan mengundang Ustad dari kementerian Agama (Kemenag).

AKBP Benny menyebut, kegiatan tersebut dapat menjadi motivasi bagi para tahanan untuk bertaubat, menyesali perbuatan yang telah dilakukan.

"Kemudian nantinya ketika kembali ke masyarakat bisa menjadi orang yang baik dan berguna bagi masyarakat" ucapnya.

Selain kegiatan keagamaan, para tahanan di Polda Jateng secara rutin juga melaksanakan kegiatan pembinaan jasmani berupa olahraga ringan.

"Kami lakukan pula pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dilaksanakan di ruang tahanan," tandasnya. (Iwn)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved