Gempa Turki

PB IDI, Organisasi Profesi dan Pemerintah Kirimkan Relawan Medis untuk Bantu Korban Gempa Turki

PB IDI, sebagai bagian dari EMT dan Organisasi Profesi serta Pemerintah RI Kirimkan Relawan Medis untuk Bantu Korban Gempa Turki.

Dok PB IDI
Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, dan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, melepas relawan tenaga medis dari berbagai organisasi untuk diberangkatkan ke Turki, membantu korban gempa Turki-Suriah. 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) bersama organisasi profesi terkait dan pemerintah Indonesia mengirimkan relawan tenaga medis untuk membantu penanganan korban gempa di Turki.

Relawan tim medis yang dikirimkan selain berasal dari Pusat Krisis Kemanusiaan PB IDI, juga berasal dari organisasi profesi di bawah naungan PB IDI.

Di antaranya Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesi Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), serta epidemiolog.

Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT hadir mengunjungi dan turut melepas relawan tim medis bersama Kepala BNPB dan Sekjen Kementerian Kesehatan RI.

“Kerjasama semacam ini sangat penting untuk respons cepat jika terjadi keadaan darurat kesehatan."

"IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah dalam situasi apapun terutama dalam kondisi darurat, karena dalam situasi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk menyatukan tim medis dengan keahlian yang sangat spesifik,” kata dr Adib, dalam keterangannya, Selasa (14/2/2023).

Relawan tim medis IDI kan bergabung bersama stakeholder sebagai bagian EMT (Emergency Medical Team) Indonesia yang dikirimkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia dan akan menyatu bersama relawan medis dari seluruh dunia untuk membantu korban gempa di Turki dan Suriah yang hingga berdasarkan data per 12 Februari 2023, telah memakan korban sebanyak 33,181 meninggal dunia di kedua negara.

Total terdapat 119 relawan tim medis baik dari IDI, TNI - Polri dan organisasi profesi lainnya seperti perawat, apoteker, dan lainnya, dan NGO yang berangkat bersama menuju Turki dalam satu pesawat.

Tim EMT Indonesia ini akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa yakni kasus-kasus yang berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya, penanganan kasus-kasus emergensi anak dan bayi baru lahir, ibu hamil dan baru melahirkan, serta kasus medis lainnya yang dibutuhkan.

Tim Kemanusiaan juga sudah mempersiapkan Rumah sakit lapangan dengan peralatan dan logistik yang dibutuhkan. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved