Minyakita

Stok Minyakita Langka, Dindagkop Demak Minta Tambahan Pasokan Jadi 450 Ribu Ton Per Bulan

Dindagkop Kabupaten Demak meminta adanya tambahan pasokan minyak goreng Minyakita untuk mengatasi kelangkaan.

|
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/TITO ISNA UTAMA
Kepala Dindagkop UKM Kabupaten Demak, Iskandar Zulkarnain, saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop) Kabupaten Demak menyebutkan bahwa kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng Minyakita tidak hanya terjadi di Kabupaten Demak saja, melainkan terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Kepala Dindagkop UKM, Iskandar Zulkarnain mengatakan penyebab kenaikan harga dan kelangkaan Minyakita disebabkan pasokan dari distributor yang berkurang.

"Memang pasokan Minyakita di Kabupaten Demak memang agak langka. Jadi pasokan sedikit memicu kenaikan harga, tidak hanya di Demak, tapi secara nasional permasalahan terhadap pasokan, dari produsen ke konsumen ke pedagang juga terhambat," kata Kadindagkop UKM Demak kepada TribunMuria.com, Kamis (9/2/2023).

Baca juga: Beraksi di Depan Stasiun KA, Pelaku Penjambretan Tas di Pekuncen Banyumas Kini Dibekuk Polisi

Menanggapi hal itu, ia menyampaikan bahwa Dindagkop UKM Demak telah berkordinasi dengan Kementerian perdagangan dan Provinsi untuk bisa mengatasi kelangkaan Minyakita.

"Jadi kami sudah rapat dengan provinsi dan Kementerian Perdagangan, hasilnya akan menaikan pasokan," ucapnya.

Lanjut kata dia, dari hasil kordinasi tersebut, Kementerian Perdagangan berencana akan menambah pasokan Minyakita sebanyak 450 ribu ton perbulannya.

"Kami meminta produsen untuk meningkatkan pasokan yang semula 300 ribu ton perbulan selama Januari sampai April, akan dinaikan 450 ribu ton perbulan. Ada kenaikan sekitar 50 persen atau sekiranya 150 ribu ton perbulan," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa kenaikan pasokan itu sudah mulai berjalan, sehingga dengan adanya penambahan ini bisa mengembalikan harga dan keberadaan pasokan Minyakita bisa kembali seperti semula.

"Sudah berproses mudah-mudahan menjelang puasa atau akhir Februari sampai awal Maret bisa normal kembali," ucapnya.

Baca juga: Peringatan Hari Pers Nasional, Sekda Karanganyar Berharap Media Bisa Mencerahkan dan Menginspirasi

Diketahui bahwa harga Minyakita di pasaran sudah menyampai Rp16 ribu -17 ribu perliternya, padahal di kemasan tertulis jelas bahwa HET hanya Rp 14 ribu perliter.

"Harga lebih murah MinyakKita, HET 14 ribu perliter, saat ini ada kenaikan harga Rp 16 ribu-17 ribu, ada kenaikan. dari awal Februari sampai sekarang," tuturnya.

Sat ini, kata Iskandar, cukup banyak diminati oleh masyarakat.

"Minyakita itu menjadi primadona. Kalau dulu di konsumsi oleh masyarakat ke bawah, sekarang diminati menengah, karena ada kemasannya menjadi favorit masyarakat," tutupnya. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved