Berita Jateng
Cegah Longsor Susulan di Punsae Ungaran, Relawan Akan Pasang Ribuan Ban di Tebing
Situasi longsor di ujung Perumahan Punsae membuat para relawan tergugah niat baiknya untuk membantu mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, UNGARAN - Situasi longsor di ujung Perumahan Ungaran Asri Regency (Punsae) di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang membuat para relawan tergugah niat baiknya untuk membantu mengantisipasi terjadinya bencana susulan.
Perumahan itu berada di kawasan perbukitan serta tebing, sehingga terbilang rawan longsor.
Seorang anggota Jagawana Rescue, Stefan Edy mengatakan, timnya mengumpulkan donasi berupa ribuan ban bekas, potongan-potongan kain perca serta pasak untuk menanggulangi longsor.
Baca juga: Rintis Kedai Cu Fen di Kabupaten Kudus, Yoshe Olah Beragam Masakan Asian Food
Sebanyak lebih dari 2.000 ban bekas dan satu ton potongan kain perca sudah dikumpulkan di ujung perumahan itu.
Menurut Edy, ban bekas itu nantinya akan dipasang di bawah tebing untuk menjadi titik tumpu utama menahan pergeseran tanah.
“Kami akan melakukan penggalian semacam pondasi sekitar 50 sampai 80 centimeter, kemudian posisi paling bawah akan kami pasang pasak untuk memperkuat agar tidak bergeser,” ujar Edy kepada Tribunjateng.com.
Ban yang akan dipasang itu, lanjut dia, juga telah dilubangi agar tidak ada endapan air.
Selain itu, bagian dalam ban akan dimasukkan material non tanah berupa pasir, kerikil dan dicampur kain perca.
“Perca bisa menjadi alternatif ketika ada desakan air yang baru, akan mencari celah dan juga mampu meredam getaran-getaran kecil di bawah,” imbuh Edy.
Edy menambahkan, tahap pertama pemasangan ban ini dilakukan di kedalaman 45 meter dari patahan terakhir yang sekitar 120 meter dan itu akan menjadi tumpuan awal.
Dia berharap, prosesnya akan cepat dan bisa turut membantu tidak terjadinya longsor susulan.
Selain pemasangan ban, Edy menerangkan bahwa para relawan juga akan mengurangi masuknya air, baik dari hujan maupun septic tank di rumah-rumah warga, ke dalam tanah di perumahan itu.
Caranya yaitu dengan membuat saluran khusus serta memasang talang air di parit-parit dengan tujuan agar air tidak terhalang dan tersumbat sehingga mendorong tanah yang berpotensi longsor.
“Karena bagaimana pun di bawah (tanah) sudah banyak pergeseran dan retakan-retakan, mudah-mudahan dari pemerintah bisa memberikan kepedulian agar warga di perumahan ini tidak resah,” pungkasnya.
Pemberitaan sebelumnya, longsor di ujung perumahan itu sudah terjadi sejak akhir Desember 2022 dan pertengahan Januari 2023 lalu.
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.