Berita Nasional
Ini Sejarah NU Terjun ke Politik Praktis, Mampu Bersaing dengan Kelompok Nasionalis dan Komunis
Puncak Resepsi harlah 1 Abad NU digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Berbagai dinamika pernah dialami ormas keagamaan terbesar di Indonesia ini
Saat itu perolehan Partai NU berada di tempat ketiga dengan 6.955.141 suara (18,41 persen) dan 45 kursi di parlemen.
Sementara posisi pertama ditempati Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan 8.434.653 suara (22,32 persen) dan 57 kursi parlemen. Sementara Masyumi berada pada posisi kedua dengan 7.903.886 suara (20,92 persen) dan 57 kursi.
Dalam perjalanannya, Partai NU juga mendukung upaya memperjuangkan Islam sebagai dasar negara. Namun, cita-cita politik sulit diwujudkan karena kelompok partai Islam di parlemen mencapai 45,2 persen.
Sedangkan koalisi nasionalis dan komunis saat itu mencapai 42,8 persen. Hal itu artinya dari kedua kelompok tidak ada yang mencapai 2/3 suara yang dibutuhkan buat memenangkan pemungutan suara.
Alhasil, karena kebuntuan buat merumuskan konstitusi baru akhirnya Presiden Soekarno menerbitkan dekrit pada 5 Juli 1959.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1 Abad NU dan Kiprah Partai Nahdlatul Ulama di Panggung Politik Nasional", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2023/02/07/12282911/1-abad-nu-dan-kiprah-partai-nahdlatul-ulama-di-panggung-politik-nasional#.
Editor : Aryo Putranto Saptohutomo
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
| Sofwan PDIP Harap RUU Komoditas Strategis Bangkitkan Industri Tembakau Nasional |
|
|---|
| Ihwal Kedaulatan Energi Nasional, Dewan Penasihat PP Sebut Lifting Migas sebagai Solusi |
|
|---|
| Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
|
|---|
| Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
|
|---|
| MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Presiden-Joko-Widodo-saat-menghadiri-harlah.jpg)