Kabar Pasar
Harga Cabai di Kudus Makin Pedas, Dua Hari Terakhir Naik Signifikan, Jadi Rp 60 Ribu Per Kg
Harga komoditas cabai dan bawang di pasar tradisional di Kabupaten Kudus terus merangkak naik. abai merah kriting menjadi Rp 45 ribu per kilogram
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Harga komoditas cabai dan bawang di pasar tradisional di Kabupaten Kudus terus merangkak naik.
Dalam dua hari terakhir, bahkan harga cabai naik signifikan. Kenaikannya mencapai Rp 10 ribu per kilogram.
Kenaikan harga tersebut terpantau di Pasar Bitingan, Kabupaten Kudus, Selasa (7/2/2023).
Di kios pedagang milik Tutik Asiani, cabai merah kriting yang semulanya Rp 35 ribu menjadi Rp 42 ribu per kilogram.
Sedang cabai rawit merah, semula Rp 50 ribu sekarang naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
"Kenaikannya cepat. Jadi harganya naik terus," jelas Tutik.
Baca juga: Jasad Bayi Mungil Ditemukan di Makam Sumur Adem, Genuk Semarang, Kondisi Masih Ada Tali Pusar
Baca juga: Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kompak Naik di Semarang, Kenaikan hingga Rp10.000 Per Gram
Baca juga: Harga Cabai Sempat Rp200.000 Per Kilogram di Karimunjawa, Pemkab Kirim Bantuan Bahan Pangan
Tutik mengaku, sebelumnya harga cabai rawit merah dan merah keriting bertahan cukup lama dengan stabil di harga Rp 35 ribu dan Rp 50 ribu per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga cabai karena faktor cuaca ekstrem.
Untuk pasokan sendiri, masih terbilang aman karena tidak ada batasan meminta berapapun pada tengkulak.
Selain cabai, bawang putih juga ikut naik. Semula Rp 26 ribu mulai hari ini naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
Sementara bawang merah masih bertahan. Meskipun harganya sudah cukup tinggi sejak sebulan terakhir yakni Rp 50 ribu per kilogram. Sebelumnya harga normal berkisar Rp 30 ribu per kilogram.
Sementara, untuk harga sayur seperti kubis, wortel, sawi, dan berbagai komoditas sayuran lainnya hingga kini masih stabil. Justru sebagian cenderung turun sedikit.
Naiknya cabai dan bawang tersebut diresahkan salah satu pelaku usaha warungan di Kudus, Suwito.
Menurutnya, harga yang terus merangkak naik membuat pelaku usaha kuliner tersebut mengaku kesulitan.
Menurut Suwito jika ia ikut menaikan harga dagangannya, dikhawatirkan konsumen pergi. Namun jika ketika bertahan meskipun harga bahan-bahan tinggi maka keuntungannya berkurang.
"Mau gimana lagi, dari pada kalau harganya ditinggikan nanti ga ada yang beli. Mereka ga mau kalau harganya tinggi jadi terpaksa ngurani keuntungan," jelasnya.
Suwito berharap, pemerintah dapat bergerak cepat menstabilkan harga kebutuhan pokok.
Kenaikan harga tersebut, memberatkan Suwito maupun pedagang kecil lainnya. (Rad)
Lagi! Program JIDS LPK Hiro-LPK Kamisora Berangkatkan Driver Bus Profesional ke Jepang |
![]() |
---|
Ihwal Gebyar PAI, Wabup Semarang: Komitmen Cetak Generasi Bangsa Terdidik |
![]() |
---|
DPRD Jateng Temui Massa Aksi Aliansi Mahasiswa Semarang Raya, Asrar Janji Sampaikan Aspirasi |
![]() |
---|
Agus Gondrong Temui Demonstran di Temanggung: Mari Kawal Aspirasi Bersama |
![]() |
---|
Ihwal Kedaulatan Energi Nasional, Dewan Penasihat PP Sebut Lifting Migas sebagai Solusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.