Berita Nasional

Polisi Ungkap Serial Killer di Bekasi, Pembunuhan Berantai Dilatarbelakangi Penipuan dan Mistik

Polisi Ungkap Serial Killer di Bekasi, Pembunuhan Berantai Dilatarbelakangi Penipuan dan Mistik. Korban dianggap berbahaya karena ketahui kejahatan

TribunJogja.com
Ilustrasi jasad korban pembunuhan berantai di Bekasi - Kasus satu keluarga di Bekasi diracun bukan kasus biasa. Kasus itu menjadi pintu masuk terungkapnya kasus pembunuhan berantai, berlatarbelakangan penipuan penggandaan uang, dukun palsu dan mistik. 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Kasus satu keluarga diracun di Bantargebang, Kota Bekasi, mengantarkan polisi pada pengungkapan kasus lain: Serial Killer atau  pembunuhan berantai.

Kasus satu keluarga diracun di Bantargebang, Bekasi, dilatarbelakangi kejahatan lainnya: pembunuhan berantai bermotif penipuan dan mistik, yang dilakukan oleh kerabat korban.

Satu keluarga di Bantargebang diracun karena dianggap berbahaya, para korban mengetahui kasus pembunuhan berantai berlatarbelakang dukun palsu, penipuan penggandaan uang dan mistik yang terjadi di Cianjur.

Para pelaku, Wowon cs khawatir, para korban suatu saat bisa menjadi pintu masuk terbongkarnya kasus pembunuhan di Cianjur yang telah ditutup rapat-rapat selama beberapa watj terakhir.

Terkuak setelah polisi seminggu lakukan penyelidikan

Setelah satu minggu penyelidikan, kasus ini ternyata bukan peristiwa keracunan, melainkan sebuah kasus pembunuhan rumit dengan metode eksekusi yang sederhana, yaitu diracun.

Pelakunya pun ternyata merupakan komplotan serial killer atau pembunuh berencana yang sudah menghabisi nyawa banyak korban. 

Tiga orang pun kini ditetapkan tersangka. Mereka adalah Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Dulah, dan Muhammad Dede Solehudin.

Mirisnya, pelaku masih memiliki hubungan kekerabatan dengan para korban.

Peristiwa sadis meracuni keluarga sendiri itu pun menjadi awal mula terbongkarnya kejahatan mereka yang disimpan bertahun-tahun.

Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) Fadil Imran mengatakan, Wowon cs ditangkap setelah polisi mendapat laporan ada lima orang yang terkapar lemas di bangunan kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis (12/1/2023) lalu.

Mereka yang terkapar ialah Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Petunjuk di Bantargebang jadi kunci

Korban itu dibunuh karena dianggap berbahaya dan mengetahui soal fakta pembunuhan yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Jadi, keluarga dekat dianggap berbahaya karena dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan terhadap korban lainnya," jelas Fadil dalam konferensi persnya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved