Berita Jateng
Ramai Anak Main Latto-latto, Dikbud Kabupaten Tegal Mempertimbangkan Baik-Buruknya Larangan
Kepala Dikbud Kabupaten Tegal, Akhmad Was’ari, mengatakan pihaknya belum mengeluarkan aturan larangan siswa bermain latto-latto.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, SLAWI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal, Akhmad Was’ari, mengatakan pihaknya belum mengeluarkan aturan larangan siswa bermain latto-latto di kawasan sekolah.
Dengan kata lain, belum ada larangan secara resmi dari dinas maupun pemerintah daerah Kabupaten Tegal yang menyatakan siswa dilarang membawa atau bermain latto-latto di area sekolah.
Hal itu, disampaikan Was'ari, saat ditemui TribunMuria.com di ruang kerjanya, Senin (16/1/2023).
Baca juga: Program Tilik Kampung Disindir Cuma Pencitraan, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Beri Respons Netizen
Kendati demikian, Was'ari menyebut ia akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan beberapa pihak terkait permainan latto-latto yang sedang viral ini.
"Terkait larangan siswa membawa atau memainkan latto-latto di sekolah yang sudah ditetapkan di beberapa wilayah, untuk Kabupaten Tegal sendiri kami belum menentukan sikap karena harus koordinasi dengan berbagai pihak dulu. Nanti jika sudah ada putusan, saya informasikan lagi," ungkap Was'ari, pada TribunMuria.com.
Sejauh ini, Was'ari menegaskan pihaknya belum bisa menentukan sikap apakah akan ikut membuat aturan larangan bermain latto-latto di sekolah atau tidak.
Termasuk imbauan kepada siswa, orangtua dan sekolah juga belum dilakukan sejauh ini.
Tapi jika ternyata fakta di lapangan sudah ada sekolah yang membuat aturan pelarangan bermain latto-latto, Was'ari menuturkan pihaknya tidak keberatan karena hal itu sesuai kebijakan satuan pendidikan masing-masing.
Was'ari pun mengaku sejauh ini belum menerima laporan, aduan dari orangtua siswa maupun pihak sekolah mengenai siswa yang terluka karena bermain latto-latto.
Dikatakan, jika terjadi hal-hal lainnya terkait permainan latto-latto ataupun sudah ada keputusan dilarang tidaknya akan dikabarkan lebih lanjut.
"Ya kalau dari saya imbauannya, dilihat dulu baik dan buruknya, jika dirasa lebih banyak dampak buruk atau negatif nya, maka tentu saja harus dilarang. Tapi sejauh ini, saya belum menerima laporan adanya siswa yang terluka atau terdampak karena bermain lato-lato," pungkasnya. (*)
Rakor di Semarang, Kemendagri Ingin Pastikan Kepala Daerah di Jateng Gerakkan Siskamling |
![]() |
---|
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.