Berita Kudus
DPRD Kudus Dorong Pengembangan Pojok UMKM, Beragam Produk Dipamerkan Senin-Jumat
Dalam rangka mengenalkan produk UMKM Kabupaten Kudus lebih luas lagi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memberikan fasilitas lapak dagang.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Dalam rangka mengenalkan produk UMKM Kabupaten Kudus lebih luas lagi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memberikan fasilitas lapak dagang bernama Pojok UMKM.
Pojok UMKM ini dimeriahkan sembilan komunitas pelaku usaha yang ditempatkan di lantai dua gedung DPRD Kudus. Di antaranya adalah komunitas bordir, batik, konveksi, eco print, kerajinan, hingga makanan dan minuman.
Ketua DPRD Kabupaten Kudus, Masan menyampaikan, lahirnya Pojok UMKM ini adalah bentuk kepedulian DPRD terhadap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Kota Kretek.
Tujuannya memberikan wadah pelaku UMKM untuk memasarkan produk unggulan masing-masing kepada tamu-tamu DPRD dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Polres Blora Tangkap Terduga Pelaku yang Menghamili Perempuan Difabel, Sudah Melahirkan Dua Kali
Kata dia, fasilitas ini sudah bisa diakses mulai hari ini, Senin (16/1/2023) secara offline. Nantinya, Pojok UMKM bakal buka setiap Senin - Jumat dari pagi hingga sore hari dengan menampilkan berbagai displai produk unggulan.
"Hari ini sudah mulai dijalankan. Diharapkan para tamu dari luar kota seluruh Indonesia banyak yang studi banding ke Kudus, kita perkenalkan produk UMKM. Yang tadinya sekadar lihat melalui medsos dan market place, ini bisa lihat langsung," terangnya.
Tak hanya itu, Masan juga bakal memfasilitasi pengunjung yang berkeinginan melihat langsung produksi produk UMKM. Baik jenis bordir, batik, konveksi, kerajinan, hingga olahan makanan khas.
Pihaknya berharap, Pojok UMKM ini menjadi inovasi wadah baru dalam rangka mengembangkan UMKM Kudus. Sehingga, market pemasaran UMKM bisa semakin luas ke berbagai daerah.
"Kalau pasar semakin luas, nanti produknya bisa lebih dikenal, produksi jadi meningkat, dan bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja, ekonomi naik, masyarakat jadi semakin sejahtera," tuturnya.
Seorang pelaku usaha, Eni Yunita mengatakan, dalam komunitas bordir, ada 25 pelaku usaha. Semuanya terfasilitasi dengan mekanisme pembatasan maksimal menyiapkan 5 produk terbaiknya.
Nantinya, sambung dia, anggota komunitas bordir bakal mendisplaikan produknya di tempat yang telah disediakan. Mekanisme penjualan bakal diserahkan kepada pihak pengelola Pojok UMKM yang dipantau dan dicek setiap sepekan sekali.
Baca juga: Ramai Anak Main Latto-latto, Dikbud Kabupaten Tegal Mempertimbangkan Baik-Buruknya Larangan
"Di komunitas kami, akan dibagi tugas piket setiap pekannya datang langsung ke lokasi untuk mengecek penjualan dan merapikan dagangan. Soal harga terjangkau, ada yang puluhan ribu hingga jutaan rupiah," ujarnya.
Dia berharap, Pojok UMKM ini bisa berkembang dan menjadi wadah UMKM Kudus dalam mengenalkan produk unggulan Kota Kretek sampai masyarakat luar daerah. (*)
| 1.500 Paket Sembako BRI Peduli untuk Warga Miskin Diserahkan Melalui Karang Taruna Kudus |
|
|---|
| TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
|
|---|
| PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
|
|---|
| Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
|
|---|
| Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.