Berita Jepara
KRI Makassar 590 Angkut Bantuan ke Karimunjawa Telah Berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Misi pengiriman bantuan logistik dan Bahan Bakar Minyak menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar 590 ke Karimunjawa telah berangkat.
Penulis: Rahdyan Trijoko Pamungkas | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM - Misi pengiriman bantuan logistik dan Bahan Bakar Minyak menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar 590 ke Karimunjawa telah diberangkatkan dari Dermaga Nusantara Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Kamis (5/1).
Selaku Komandan satuan tugas (Dansatgas) misi pengirim bantuan yaitu Kolonel Marinir Hariyono Masturi yang juga menjabat sebagai Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang.
KRI yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Hadi Subandi memuat 20 unit truk BBM Pertamina yang terdiri dari 13 unit truk muatan solar, 1 unit truk muatan Dexlite, dan 6 unit truk muatan pertalite. Selain itu KRI Makassar juga mengangkut bantuan beras, paket makanan, genset , dan oli diesel.
Baca juga: Suplai BBM ke Karimunjawa, Pertamina Segera Distribusi ke SPBU untuk Atasi Kelangkaan Stok
Dansatgas Kolonel Hariyono menuturkan pengiriman bantuan tersebut merupakan kegiatan operasi militer selain perang yang merupakan bagian tugas TNI.
Pada operasi itu TNI membantu tugas pemerintah di daerah, dan membantu pelaksanaan penanggulangan bencana alam, pengungsian serta bantu kemanusiaan.
"Ini merupakan tugas kami membantu pemerintah untuk memberikan bantuan kemanusiaan," ujarnya.
Menurutnya permohonan pengangkutan bantuan menggunakan KRI yang dilayangkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat respon dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL).

Pihaknya mendapat arahan dari KSAL agar meminta bantuan Panglima Koarmada II untuk menyediakan KRI.
"Kami sudah siap mengangkut bantuan logistik. Intinya TNI Angkatan Laut (AL) siap membantu pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan," tandasnya.
Komandan KRI Makassar, Letkol Laut (P) Hadi Subandi menambahkan perjalanan menuju Karimunjawa ditempuh dalam waktu 7 sampai 8 jam. Faktor cuaca juga berpengaruh dalam pelayaran menuju Karimunjawa.
"Jika cuacanya baik maka semakin cepat sampainya," imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Jateng Sumarno mengapresiasi bantuan yang diberikan TNI Angkatan Laut untuk mengirimkan logistik ke Karimunjawa. Sebab selama ini Pemerintah Provinsi kesulitan mengirimkan logistik karena faktor cuaca.
"Kemarin kami kesulitan mengirimkan bantuan karena cuaca buruk. Mau naik kapal milik Pelni juga susah, naik pesawat juga. Akhirnya pak Ganjar meminjam kapal dari TNI AL," tutur dia.
Ia mengatakan logistik yang dibawa ke Karimunjawa berupa BBM dari Pertamina yakni Pertalite 30 kiloliter, Bio Solar 65 kiloliter, Dexlite 5 kiloliter.
Kemudian bantuan beras dari Dinas ketahanan Pangan (Dispahan) Provinsi Jateng seberat 7 ton, bantuan sembako dari BPBD Jateng sebanyak 400 paket, 5 unit genset dari PLN, 2 unit crane, dan 10 drum oli, serta 2000 paket sembako dari Kementerian Perhubungan.
"Kami berterima kasih kepada TNI Angkatan Laut khususnya Komandan KRI, dan Danlanal Semarang yang telah semangat membantu mengirimkan bantuan ke Karimunjawa," tandasnya.
Langsung Distribusi
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah langsung distribusikan BBM yang diangkut menggunakan KRI Makassar 590 setelah tiba di Karimunjawa.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan sebelumnya Pertamina telah menyiapkan Kapal Self Propelled Oil Barge (SPOB) Liang Indah untuk mengantarkan BBM ke Karimunjawa.
Kapal itu sebenarnya telah memuat 135 kiloliter dan siap berangkat dari Semarang menuju Karimunjawa.
"Namun tidak jadi karena terhalang gelombang tinggi," ujarnya.
Menurutnya, proses pendistribusian BBM ke Karimunjawa, akhirnya Pertamina dibantu Pemerintah Provinsi Jateng, dan TNI Angkatan Laut. Total BBM yang dikirimkan ke Karimunjawa sejumlah 100 kiloliter.
"BBM itu dimuat menggunakan mobil tangki. Ada 20 mobil tangki yang memuat BBM. Masing-masing mobil tangki memuat 5 kiloliter BBM dan diangkut menggunakan KRI," tuturnya.
Secara rinci, Brasto menerangkan 100 kiloliter bbm yang diangkut berupa 65 kiloliter Bio Solar, 30 kiloliter Pertalite, dan 5 kiloliter Dexlite.
Baca juga: Bikin Trenyuh, Ngadiyo Meninggal Dunia saat Tunaikan Salat di Masjid di Kebakkramat Karanganyar
Sesampainya di Karimunjawa, 20 mobil tangki BBM yang diangkut menggunakan KRI akan langsung mensuplai 1 SPBU di pulau tersebut.
"Kami juga telah menyiapkan kapal SPOB. Kapal itu akan diberangkatkan ke Karimunjawa setelah cuaca membaik untuk mensuplai BBM di Karimunjawa," terangnya.
Ia mengatakan BBM yang dikirimkan ke Karimunjawa dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar 10 hingga 15 hari.
Secara rata-rata konsumsi harian BBM di Karimunjawa yaitu Pertalite 3700 liter, Bio Solar 1900 liter, dan Dexlite 73 liter. (*)
Investor Korsel akan Kelola Pantai Kartini dan Pantai Bandengan Jepara |
![]() |
---|
Sudah 2 Tahun Atap Kelas SDN Demangan Jepara Ambrol Tak Kunjung Diperbaiki |
![]() |
---|
Warga Jepara Mulai Resah Kabar Maraknya Beras Oplosan, Kata Endang Rasa Nasinya Beda |
![]() |
---|
Perusahaan Asal Korea Selatan Resmikan TK Komipo Ester di Bondo Kabupaten Jepara |
![]() |
---|
Parah! Mantri Bank Pelat Merah di Jepara Korupsi Penyaluran Kredit untuk Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.