Berita Jepara

Cuaca Laut Jawa Masih Buruk, Warga Karimunjawa Dihantui Krisis Stok BBM

Warga Karimunjawa kini dilanda krisis Bahan Bakar Minyak (BBM). Stok pertalite dan pertamax telah habis.

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Moch Anhar
Pemdes Karimunjawa
Sejumlah warga Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, sedang mengantre membeli BBM, beberapa hari lalu. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Warga Karimunjawa kini dilanda krisis Bahan Bakar Minyak (BBM). Stok pertalite dan pertamax telah habis.

Sementara kapal pengangkut BBM belum bisa melakukan pengiriman karena faktor cuaca.

Melansir BMKG, Kamis (29/12/2022), gelombang di Perairan Jepara dan Karimunjawa setinggi 2,5-4 meter. Di Laut Jawa bagian tengah, gelombang setinggi 1, 25-3,5 meter. Sementara kecepatan angin sekira 15-20 knot.  Angin bertiup dari barat ke barat laut.

Berdasarkan Surat Balai Pengelola Transportasi wilayah X Privinsi Jateng Nomor AP.006/1/12/SATPEL.JPR/2022 tanggal 22 Desember 2022 tentang penundaan keberangkatan kapal akibat gelombangg laut, kondisi itu tidak aman untuk pelayaran. 

Baca juga: Nongkrong di Warung Kopi Pucuk’e Kendal, Didukung Energi PLTMH Bikin 24 Jam Menyala Terang

Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas 2 Jepara tidak mengeluarkan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) sejak Jumat (23/12/2022), hingga saat ini.

Sejak saat itu, KMP Siginjai dan Bahari Express tidak beroperasi melakukan aktivitas penyeberangan rute Jepara-Karimunjawa dan sebaliknya.

Kepala Desa—atau dalam bahasa lokal Jepara disebut petinggi—Karimunjawa Arif Setiawan mengungkapkan kondisi Karimunjawa saat sudah darurat BBM. Warga tidak bisa lagi mendapatkan pertalite dan pertamax.

Terakhir sebelum habis, harga eceran pertamax mencapai Rp 20 per liter dan pertalite mencapai Rp 17 ribu.

Itupun dibeli dengan cara antre, karena langka. Untuk stok solar, kata dia, saat ini tersedia. hal nelayan sudah hampir sepekan tidak melaut karena terkendala cuaca buruk.

Senin (26/12/2022) lalu, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta menginformasikan stok solar tersisa 30 ton liter.

Arif Setiawan meminta kepada pihak terkait untuk memperhatikan stok BBM di Karimunjawa. Pasalnya, warga sering mengalami kelangkaan BBM. Untuk saat ini, kata dia, kelangkaan BBM memang karena faktor cuaca.

Namun menurutnya, saat cuaca kondusif warga Karimunjawa juga mengalami kelangkaan BBM karena teterlambatan pengiriman. 

“Tidak (terkendala) cuaca (buruk) saja sering telat (pengiriman BBM), apalagi kalau cuaca (buruk seperti saat ini). Ini yang menjadi keresahan warga Karimunjawa. Kalau bisa tolong diperhatikan karena sering telat,” kata Petinggi Desa Karimunjawa Arif Setiawan kepada tribunmuria.com, Kamis (29/12/2022).

Dia membeberkan, penggunaan BBM di Karimunjawa tidak hanya untuk kendaraan motor dan mobil.

Warga yang berprofesi sebagai nelayan sangat menggantungkan hidupnya pada stok BBM. Satu di antaranya nelayan yang mencari cumi-cumi.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved