Berita Jateng

Sampah Organik Jadi Cairan Serbaguna Ternyata Mudah Dibuat, Begini Caranya

Kelompok ibu rumah tangga di Jalan Brotojoyo Kota Semarang punya cara tersendiri, untuk menyelesaikan permasalahan penumpukan sampah organik. 

Penulis: Budi Susanto | Editor: Moch Anhar
TRIBUNMURIA.COM/BUDI SUSANTO
Kepala DLH Kota Semarang, Bambang Suranggono memasukan sampah organik ke tandon penampungan untuk membuat eco enzyme, Rabu (21/12/2022). Kegiatan tersebut digelar di Bank Eco Enzyme Semarang Hebat Jalan Brotojoyo Kota Semarang. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kelompok ibu rumah tangga di Jalan Brotojoyo Kota Semarang punya cara tersendiri, untuk menyelesaikan permasalahan penumpukan sampah organik

Jika di wilayah lain sampah organik hanya dibuang begitu saja, melalui tangan trampil ibu-ibu yang tergabung dalam Bank Eco Enzyme Semarang Hebat, sampah organik tersebut diubah menjadi liquid atau cairan.

Cara mengolah sampah organik itu juga terbilang mudah dan bisa dipraktekkan oleh masyarakat.

Di mana sampah organik seperti kulit buah dan daging buah yang sudah dicacah, dicampur dengan air bersih dan molase berupa gula merah.

Baca juga: Bea Cukai Kudus Musnahkan 5 Juta Batang Rokok Ilegal senilai Rp5,7 Miliar

Campur tersebut disimpan dalam wadah tertutup selama tiga bulan dan bisa langsung digunakan.

Eco enzyme juga bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti pupuk, penghilang bau tumpukan sampah hingga penjernih air.

Tak hanya itu, eco enzyme bisa menjadi bahan campuran untuk membersihkan area dapur, sabun, shampo hingga mengobati luka.

Dikatakan, Yenita Sanjaya Ketua Bank Eco Enzyme Semarang Hebat, melalui pengurai sampah eco enzyme, kelompoknya fokus untuk mengurangi sampah organik.

Pasalnya jadi permasalahan mendasar di lingkungan dan membebani Tempat Pembuangan Akhir (TPA) maupun Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Ia memaparkan timbunan sampah organik di Indonesia mencapai 57 persen, sisanya sampah plastik 15 persen, kertas 11 persen dan sampah lainnya 17 persen.

"Kondisi itu juga terjadi di Kota Semarang, untuk itu butuh langkah kongkrit untuk mengurangi sampah organik," terangnya saat ditemui Tribunjateng.com di Bank Eco Enzyme Semarang Hebat, di Jalan Brotojoyo, Rabu (21/12/2022).

Dilanjutkan, karena eco enzyme bisa digunakan untuk berbagai macam hal, stok eco enzyme di Bank Eco Enzyme Semarang Hebat terus menipis.

Untuk itu ia bersama kelompoknya kembali membuat eco enzyme sebanyak 3 ton yang nantinya akan digunakan untuk berbagai kegiatan sosial.

3 ton eco enzim tersebut dari 75 kilogram molase, 225 kilogram bahan organik, 750 liter air sumur.

"Bahan-bahan tersebut ditempatkan di tandon air khusus agar terfermentasi. Nantinya eco enzyme bisa diambil tiga bulan ke depan," tuturnya.

Yenita mengatakan eco enzyme yang dibuat digunakan untuk mengobati luka korban gempa Cianjur.

Hingga menjernihkan air pasca terjadi kebakaran pabrik pupuk di Sayung beberapa waktu lalu.

Penyemprotan disinfektan pada saat pandemi di Kota Semarang juga menggunakan eco enzyme.

"Karena banyak permintaan stok eco enzyme di tempat kami tinggal 1 ton. Eco enzyme yang kami buat juga tidak diperjualbelikan karena hanya untuk kegiatan sosial," katanya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Semarang, Bambang Suranggono, juga mengikuti pembuat eco enzyme di Bank Eco Enzyme Semarang Hebat.

Usai mengikuti pembuatan, ia berujar bahan eco enzyme adalah bahan alami yaitu kulit buah hingga bahan organik lainya.

Baca juga: Ada 100-an Pekerja yang Belum Ambil Dana, Pencairan BSU Diperpanjang Hingga 27 Desember Mendatang

Melalui sistem yang dilakukan kelompok Bank Eco Enzyme Semarang Hebat akan mengurangi penumpukan sampah organik dan sampah organik tidak perlu dibawa ke TPS.

"Kami juga telah membuktikan dan menerapkan sistem pengolahan sampah organik melalui eco enzyme di sejumlah TPS," terangnya.

Bambang mengatakan, dari 240 TPS di Kota Semarang 40 TPS melakukan ujicoba eco enzyme. 

Eco enzyme tersebut disemprotkan ke tumpukan sampah dan slat-alat pengangkt sampah.

"Hasilnya bau menyengat pada tumpukan sampah tidak lagi tercium. Hal itu membuat warga di sekitar TPS lebih nyaman karena tidak terganggu dengan bau," tambahnya. (*)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved