Sidang Pembunuhan Brigadir J

Peran Putri Candrawathi dalam Pembunuhan Brigadir J, Perintah Ajudan Hilangkan Sidik Jari Suami

Bharada E ungkap peran Putri Candrawathi dalam pembunuhan berencana Brigadi J. Perintah ajudan hilangkan sidik jari Ferdy Sambo.

Capture Live Kompas TV
Putri Candrawathi --istri mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo-- berperan aktif dalam pembunuhan berencana Brigadi J. 

"Dia (Sambo) menceritakan itu semua (skenario) sambil ngobrol dengan ibu (Putri). Karena ibu suaranya pelan Yang Mulia, tidak dengar secara detail," kata Eliezer.

"Tapi, ibu (menyebut) tentang CCTV Duren Tiga, (juga) tentang sarung tangan."

"Saya tidak bisa mendengar secara ini (jelas) tapi kayak entar pakai sarung tangan," ujarnya lagi.

Hilangkan sidik jari Ferdy Sambo

Setelah pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi, Eliezer juga mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi memintanya untuk membersihkan sidik jari Ferdy Sambo pada barang-barang milik Brigadir J.

Adapun pasca-penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga itu barang-barang Brigadir J telah dikemas dan disimpan di rumah ajudan.

"Saya tidak tahu kalau ternyata barang-barang almarhum ini sudah di-packing, dikarduskan."

"Lalu, barang-barang itu diantar ke posko ajudan yang di Duren Tiga," ungkap Richard Eliezer.

Putri Candrawathi, kata Eliezer, lantas memintanya dan ajudan lainnya, Ricky Rizal untuk mengambil barang-barang Brigadir J yang sudah berada di rumah ajudan atau posko.

"Bu Putri bilang ke saya 'Nanti kamu pergi pakai mobil ke posko, ambil barang-barang Yosua, bawa lagi ke rumah Saguling'. Lalu, (saya) bawa lagi," ujar Richard Eliezer.

Setelah tiba di Rumah Saguling, barang-barang milik Brigadir J kemudian dibawa ke lantai dua rumah pribadi mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamana (Kadiv Propam) Polri itu.

Eliezer mengaku tidak mengetahui maksud diambilnya barang-barang Brigadir J itu.

Tetapi, ia, Ricky, dan asisten rumah tangga (ART) Kuat Ma'ruf diminta untuk membersihkan barang-barang tersebut menggunakan sarung tangan.

"Ibu bilang 'Nanti pakai sarung tangan ya'. Jadi, kita pakai sarung tangan Pak, sarung tangan karet, itu sama Om Kuat juga," kata Eliezer.

"Jadi, bertiga kami disuruhlah kami oleh Ibu PC untuk membersihkan barang-barangnya almarhum ini, di-laundry baju-bajunya, tasnya, dan untuk baju-baju lebih banyak di-laundry, jadi diplastikkan," ujarnya lagi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved