Berita Blora

Diguyur Hujan, Warga Blora Tetap Antusias Ikuti Ngaji Kebangsaan bersama Gus Miftah di Kridosono

Antusiasme masyarakat Blora untuk mengikuti Ngaji Kebangsaan bersama Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus MIftah cukup tinggi, Kamis (24/11/2022).

Penulis: Ahmad Mustakim | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/Ahmad Mustakim
Meski diguyur hujan, masyarakat Blora tetap antusias mengikuti Ngaji Kebangsaan bersama Gus Miftah di Lapangan Kridosono, Kamis (24/11/2022). Tampak Gus Miftah ditemani Bupati Blora, Arief Rohman, berada di atas panggung. 

TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Antusiasme masyarakat Blora untuk mengikuti Ngaji Kebangsaan bersama Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus MIftah cukup tinggi, Kamis (24/11/2022).

Meski dibawah guyuran rintik hujan, ribuan warga yang memadati Lapangan Kridosono Blora, tak membubarkan diri.

Warga tetap setia mendengarkan tausyiah kebangsaan yang disampaikan penceramah kondang asal Yogyakarta.

Baca juga: Siap-siap Warga Blora! Ada Pengajian Gus Miftah, Lanjut Ambyar Bareng Yeni Inka dan Denny Caknan

Baca juga: Realisasi APBD Blora 2022 Rendah, Ketua DPRD Blora Minta Pemkab Peringatkan Rekanan

Bupati Blora, Arief Rohman, pun tampak mendampingi Gus Miftah di atas panggung.

Arief mengenakan sarung, baju koko dan peci hitam.

Ada yang membawa payung, jas hujan, juga ada yang hanya menggunakan alas duduk.

Ngaji Kebangsaan bersama Gus Miftah ini merupakan bagian dalam rangkaian HUT ke-273 Blora.

Gus Miftah pun menyemangati warga yang hadir langsung di Kridosono.

"Hujannya turun bukan jatuh, turun membawa berkah."

"Biar aku saja yang jatuh hati padamu," kata Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dalam Ngaji Kebangsaan

Saat menyampaikan tausyiah, pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji di Sleman, Yogyakarta ini dipayungi oleh Kepala Bappeda Blora, Mahbub Djunaidi.

Beberapa saat kemudian posisi Mahbub diganti oleh anggota Banser Blora secara bergiliran.

Gus Miftah kerap menyapa para jamaah dalam pengajiannya.

Jamaah pun sangat interaktif dan semangat sekali menanggapi hal-hal yang disampaikan Gus Miftah.

"Yang datang bawa payung bukan karena takut hujan, tapi takut wedak e (bedaknya, red) luntur," guyon Gus Miftah.

Halaman
1234
Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved